Sabtu, 27 Maret 2021

Banana Bread

Pisang, siapa yang tidak suka makan pisang? Baiklah, bagaimana kalau banana bread saja?

Pisang adalah buah yang gampang ditemukan di negeri ini. Mungkin baru beberapa jenis pisang yang pernah saya makan atau lihat. Misalnya saja :

Pisang Kepok, pisang ini cenderung kering saat matang. Pisang Kepok juga bermacam jenisnya, ada Kepok kuning dan lainnya. Kami kadang membuat keripik pisang dengan pisang kepok ini.
Pisang Ambon, pisang yang berani saya makan saat mentah. Mentah maksudnya tanpa diolah dahulu, tapi tentu saja sudah masak pisangnya.  
Pisang Bandung, pisang murah kalau di kampung saya, kadang ada bijinya, kulitnya tipis, kalau masih belum begitu matang agak asam dan sepet sedikit. Tiga jenis pisang ini banyak ditanam di kampung saya, selain tentunya pisang paling mahal diantara ketiganya yaitu pisang Raja.
Pisang Raja ini biasanya yang dicari orang untuk acara-acara besar, misalnya hiasan di gerbang rumah orang yang mengadakan pernikahan, pelengkap sesajen, untuk acara seserahan atau untuk melengkapi tumpeng dan lainnya. 


Pisang Klutuk namanya, pisang yang banyak bijinya, sebenarnya rasa pisangnya lumayan manis tetapi sangat banyak bijinya. Kalau mentah masih hijau biasanya untuk campuran bumbu lotis atau rujak.
Selain itu ada juga pisang Genderuwo, pisang berwarna merah besar ini biasa disebut begitu oleh orang di kampung saya, seingat saya juga banyak bijinya. Meskipun ada, tetapi jarang juga orang menanamnya. Dan saat masih kecil juga takut memakannya karena namanya yang seram.
Pisang Koja yang kalau matang teksturnya manis legit dan enak banget. Kalau belum begitu matang agak keras dan sedikit asam.
Pisang yang mirip dengan pisang raja tetapi  ukurannya lebih kecil namanya pisang Raja Santen. Itu saja sih jenis-jenis pisang yang sering saya temui di kampung saya dulu, dan sejauh ini yang saya tahu. Kalau nama-nama pisangnya, hanya sesuai sebutannya di kampung saya saja jadi kalau beda penyebutannya di daerah lain ya tidak apa.

Omong-omong soal pisang, saya juga tidak begitu suka memakan pisang begitu saja, paling hanya pisang Ambon saja. Saya sering melihat pisang yang mirip pisang ambon di pedagang buah, saya baca namanya Cavendish atau biasa disebut pisang Ambon Putih. Kulitnya nampak kuning bersih, tekstur daging buahnya memang mirip pisang ambon. Makanya saya tertarik membuat Banana Bread ini dengan pisang Cavendish itu. Walaupun saya sering menemukan di warung kue dan jajanan roti ini dan kadang juga membelinya sehingga tahu rasanya seperti apa, tetapi saya tetap ingin membuatnya. Saya pakai resep dari YT Luvita Ho, bahannya mudah ditemui di dapur dan gampang banget membuatnya.



Bahannya:
1 telur
192 gr terigu
280 gr pisang
85 gr gula pasir
85 gr gula jawa / gula semut
1/ 2 sdt baking powder
3 /4 sdt baking soda
1/ 4 sdt kayu manis bubuk
1 sdt SP (saya pakai tambahan ini)
63 gr minyak goreng
2 cubit garam
1/ 2 sdt vanila

Cara membuatnya:
Kupas pisang (saya memakai 3 pisang cavendish ukuran besar), lalu lumat dengan garpu, sisihkan. Panaskan oven dan siapkan loyang, saya olesi loyang pakai margarin tetapi bisa juga loyang dialas kertas roti saja. Mixer telur, SP (ini tidak ada dalam resep YT tetapi saya ingin menambahkan saja) vanila dan garam sampai berwarna putih mengembang, kemudian masukkan gula pasir dan gula jawa bubuk (saya memakai gula jawa biasa yang disisir/ ditumbuk halus), mixer sebentar saja asal campur. Kemudian masukkan bahan kering terigu, baking powder, baking soda, bubuk kayu manis (jika suka, saya tidak pakai) dan adonan pisang tadi, mixer kembali sampai tercampur rata. Masukkan minyak dan mixer kembali hingga rata, jangan lama-lama pokoknya mixernya. Masukkan adonan dalam loyang yang sudah disiapkan tadi, tambahkan toping atau taburan di atas adonan jika suka, kemudian panggang sekitar 50-60 menit. 



Saya memanggang 45 menit di otang bagian rak bawah, kemudian sisanya saya taruh di rak paling atas untuk mendapatkan warna yang bagus di rotinya. Saya memanggang di otang pada suhu 150 derajat celcius selama kurang lebih 68 menit. Jika sudah matang angkat dan keluarkan dari loyang, siap disajikan.

Saya sudah dua kali memanggang roti ini, pertama tanggal 24 Maret dan yang kedua Jumat kemarin ini. Yang pertama saya tidak memakai toping sama sekali, yang kedua saya kasih toping potongan pisangnya. Rasanya sama persis, hasil roti pisangnya empuk dan lembut banget, rekomendasi banget resep ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.

Update Berkebun