Kamis, 30 Januari 2014

Monster Di Kepalamu

Ada orang yang dibilang sombong dan egois bisa menerima, itu benar benar bijak. Sombong dalam hal apa dulu. Yang tidak sadar dengan kesombongan dan keegoisannya juga ada. Ada yang karena pengalaman hidupnya lantas salah membuat kesimpulan juga ada. Banyak juga orang yang takut dengan hal hal yang belum terjadi. Termasuk saya mungkin.

Padahal yang kita khawatirkan dan takutkan itu sebenarnya tidak semengerikan itu. Kita saja yang kadang membuat sesuatu itu tampak seperti "monster". Kita sendiri yang menciptakan monster itu. Ada seorang teman yang takut dengan sebuah ikatan. Ikatan pernikahan maksud saya. Kenapa disebut ikatan? karena mengikat satu hal dan membebaskan atau menghalalkan yang lain. Kenapa takut? hanya karena dia salah mengambil kesimpulan. Mula mula ada satu kawannya berkeluh kesah tentang perkawinannya padanya. Lantas dia berpikir bahwa pernikahan itu menakutkan penuh masalah. Padahal apa iya kawannya mau cerita tentang betapa indahnya sebuah pernikahan. Karena dia sudah mengambil kesimpulan begitu maka as your wish, semakin banyak kawannya yang berkeluh kesah tentang masalah pernikahannya. Semakin besar saja "monster" itu di kepalanya.

Dia bertanya kenapa Adam keluar dari surga? setahuku karena Adam ingin memiliki pasangan hidup. Dan permintaan Hawalah yang membawanya keluar dari surga. Sebuah permintaan yang melahirkan permintaan yang lain. Menurut saya apa enaknya sendirian maksud saya sendirian di surga. Kebahagiaan itu untuk dibagi , bukan untuk dinikmati sendiri. Jika kamu mendapatkan kebahagiaan siapa yang kamu ingat? pasti pertama tama adalah orang yang paling kamu sayangi.

Maka itu, jangan biarkan moster di kepalamu itu mendektemu. Membuatmu menarik kesimpulan yang salah, dengarkan juga nasehat dari orang orang yang menyayangimu.

Teruntuk seorang sahabat

Rabu, 22 Januari 2014

CERITA SINGKAT

Aku tak mengenalnya, bahkan namanya sekalipun aku tak tahu. Palang pintu kereta, kurang lebih jam delapan malam. Dua remaja pria berboncengan dengan sepeda motor di sebelahku. Badanku terasa lemas, nafasku sesak. Entah kenapa tiba tiba tubuhku berasa selemas ini. Kudengar percakapan dan canda tawa dua pemuda di sebelahku, karena suara mereka cukup keras. Kupalingkan mukaku berlawanan arah dengan mereka. 

Tetapi entah canda tawa mereka menarik perhatianku, diantara orang orang yang diam termangu suara mereka jelas terdengar. Entah kenapa mereka benar-benar mencari perhatian, apalagi kami yang cukup dekat disamping motornya. 

Update Berkebun