Sabtu, 06 Maret 2021

Simple Puff Pastry (Bagian 2)

Setelah membuat puff pastry pertama yang bisa dikatakan gagal saya memanggang bagian ke dua yang saya buat saat itu. 

Jadi saat itu saya membuat 2 adonan, yang satu dengan butter atau mentega sisa yang berwarna kuning. Sedangkan satu lagi saya memakai mentega yang baru saja saya beli dan berwarna putih. Sebenarnya mentega pertama belum kadaluwarsa tetapi hanya sudah agak lama saja saya simpan di kulkas.

Jadi saya membuat adonan itu tanggal 25 Februari kemarin (selama 9 hari ya), kemudian adonan puff pastry yang satu lagi saya simpan di kulkas selama ini. Dan tadi saya kebetulan habis bersih-bersih kulkas dan inget adonan itu, semula saya tidak panggang lagi karena saya kecewa dengan hasil pertama dan agak malas saja memanggangnya lagi. Tapi takut kalau adonan kelamaan saya simpan, makanya saya keluarkan dari kulkas hingga adonan sudah pada suhu ruang dan melembek (yang pertama masih sedikit beku saya langsung panggang). Kebetulan jadi lembek itu karena saya sibuk masak di dapur cukup lama, jadi saya abaikan. Saat selesai masak baru inget saya naruh adonan di luar kulkas, dan kulkas masih belum beres juga.

Omong-omong mau tahu tadi pagi saya ngapain aja sejak bangun tidur? Jadi pagi saya ke warung untuk belanja keperluan dapur untuk satu minggu ke depan. Sejak kenal mealprep saya jadi ikut-ikutan soalnya, selain lebih praktis juga menghemat waktu. Sebelum masuk rumah saya menyiram tanaman saya, kemarin saya habis memanem sebagian sawi dan pokcoy kemudian menggantinya dengan paprika. Kebetulan saya menyemai biji paprika merah segar dan tumbuh semua. Kemudian setelah selesai saya menyiapkan dan menyimpan bahan makanan tadi sambil merendam cucian baju dan sambil mematikan kulkas untuk membersihkan bunga esnya yang sudah cukup tebal. Ini cukup lama sambil saya tinggal memasak, nanti mencair sendiri. Selesai memasak saya menjemur baju cucian saya lanjut membersihkan kulkas tadi. Setelahnya saya memanggang puff pastry adonan ke dua itu.

Adonan puff pastry tadi langsung saya iris tipis-tipis dan setiap irisan sedikit saya uleni sebentar (yang kemarin soalnya enggak) sebelum saya pipihkan dan saya taburi gula. Dan saya lihat adonan mengembang bagus, semula sangat tipis adonannya, saat saya cek bagian bawah sudah kecoklatan saya pindahkan di rak atas, agar kecoklatan gitu atasnya maksud saya tetapi hasilnya juga enggak kecoklatan. Saya panggang sekitar 30 menit kemudian saya angkat.

Ketika saya coba, wow...saya terkejut ternyata adonan puff pastrynya jadi dong. Berlapis-lapis, saat digigit krenyes renyah dan empuk tidak seperti yang pertama memanggang dulu. Kata suami itu mirip roti pai puff pastry kemasan yang dijual di supermarket, iya sih tekstur dan rasanya mirip banget. Yang gagal kemarin saja juga mirip gitu rasanya.


Jadi, kegagalan yang dulu mungkin karena mentega olesan adonan itu sudah agak lama. Enggak tahu juga apa ngaruh juga pakai mentega kuning dan putih. Karena yang pertama saya beli yang warna kuning sedang yang kedua warna putih. Terus yang pertama setelah adonan yang digulung seperti rolade itu diiris tipis, tidak saya uleni lagi jadi ya hanya gitu aja dan sedikit saya pipihkan lalu saya panggang. Kemudian yang ketiga, saya tidak menunggu adonannya melembek atau suhunya hangat tidak beku lagi, saat masih agak dingin dari kulkas langsung saya iris, bentuk dan panggang.

Jadi, dengan belajar dan tidak berhenti mencoba maka saya tahu mana bagian dari tahap saya membuat roti yang salah. Oke sekian saja lanjut resep lainnya ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.

Update Berkebun