Saat ini sering kita menjumpai anak kecil yang mengendarai sepeda motor. Maksud saya anak dibawah umur yang kemungkinan besar belum memiliki SIM. Terutama pelajar yang masih mengenakan seragam sekolah. Bahkan diluar jam sekolah banyak melihat mereka mengendarai sepeda motor di jalan - jalan. Saya heran bagaimana bisa orang tua mereka mengijinkan anaknya yang belum memiliki SIM itu untuk berkendara. Pertama tentu saja membahayakan si anak sendiri, dan yang kedua pasti membahayakan orang lain.
Pernah suatu waktu di desa saya ada kecelakaan sepeda motor yang melibatkan pengendara kecil ini. Jalan desa yang sudah beraspal membuat si anak memacu kendaraan dengan sangat kencang. Sayangnya hal itu tidak diimbangi dengan kemampuannya mengendalikan sepeda motornya. Walhasil ketika ada seorang bocah kecil nyelonong menyeberang jalan dia tidak siap dan langsung menabraknya. Si anak kecil yang ditabrak yang masih belum genap enam tahun itu akhirnya gegar otak dan harus dirawat di Rumah Sakit. Orang tua korban juga tidak menuntut apapun kepada orang tua si bocah yang menabrak, hanya saja tentu dengan kesadarannya membantu biaya pengobatan. Itupun untung karena orang tua korban sama sekali tidak membawa masalah ke pihak kepolisian atau yang lain. Kemudian yang terjadi adalah bukannya orang tua melarang si bocah naik sepeda motor lagi, tetap saja anak anak kecil kesana kemari dengan sepeda motor. Yang kemudian dilakukan adalah membuat banyak polisi tidur di sepanjang jalan. Aneh batin saya. Bahkan seolah orang tua mereka malah bangga jika anaknya yang masih bocah itu sudah bisa kesana kemari dengan naik motor sendiri.
Beberapa waktu lalu saya juga melihat seorang anak SMU dengan pedenya naik sepeda motor berboncengan tanpa mengenakan helm di jalan. Seolah mereka ini punya nyawa rangkap lima, atau sudah yakin jalanan aman baginya. Dan yang menjengkelkan selalu saja tidak diimbangi kemampuan berkendara yang baik di jalan. Mau menyeberang masih ragu - ragu, mau belok tidak dihidupkan lampu signnya dll ini tentu saja membuat jengkel bagi pengendara lainnya.
Lebih menjengkelkan lagi biasanya anak sekolah yang menghindari polisi maka memilih jalan-jalan yang jarang ada polisinya. Seakan akan pembatasan umur untuk pembuatan SIM ini adalah demi pak polisi, bukan demi keselamatan bocah - bocah kecil itu. Kapan mereka sadar kalau segala peraturan itu dibuat untuk keselamatan mereka. Sudah berapa banyak korban di jalan karena hal itu.Orang tua mereka juga tampak tak memperhatikan keselamatan putra putrinya sendiri.
Tentu masih ingat kasus putra Ahmad Dhani itu, bocah kecil yang membawa mobil dan mengalami kecelakaan. Bukan hanya sepeda motor saya kira untuk semua kendaraan kecuali mungkin sepeda hehe yang masih berbahaya bagi anak di bawah umur. Lihat bahayanya jika bukan pada diri sendiri tentu saja berbahaya bagi orang lain.
Baiklah cukup sekian curhat ibuk ibuk ini, sebenarnya di jalan tadi saya habis berpapasan dengan anak berseragam SMU yang naik sepeda motornya masih sangat sembarangan hehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.