Jembatan Comal Kapan Selesai

Akhir - akhir ini saya dan mungkin hampir semua orang disini yang sama - sama melewati ruas jalan di Yogyakarta bagian barat pasti merasakan sedikit berbeda. Kendaraan berat dari truk - truk tronton hingga trailer yang biasanya jarang lewat sini tiba - tiba menjadi sangat ramai dan hampir setiap menit ada. Kenaikan hampir 100 sampai 150 kendaraan yang terdiri dari tronton dan trailer. Jujur saja saya yang dekat dengan jalan bisa melihat begitu banyaknya kendaraan besar itu memadati jalan. Semua ini terjadi karena amblesnya jembatan Comal di Pemalang Jawa Tengah.

Apalagi berita yang saya baca bahwa masih akhir Desember 2014 jadinya. Itu sangat lama menurut saya, saya terganggu dan agak khawatir setiap di jalan. Karena saya hanya berkendara kecil dan harus menyeberang jajalan yang ramai itu setiap pagi dan sore. Hampir di pastikan setiap pagi saya sudah cukup emosi dengan jalan yang seperti tidak bisa dibelah itu, dan sekarang malah tambah ruwet.

Ada tiga jembatan yang dilewati kendaraan besar itu yang dikhawatirkan yaitu jembatan Srandakan, Pelem Gurih Gamping dan Jembatan Janti. Truk berberat di atas 20 ton padahal kapasitas ketiga jembatan itu hanya 10 sampai 20 ton saja. Sehingga dikhawatirkan jembatan bisa rusak. Meskipun kontur tanah di Yogyakarta lebih stabil dibandingkan kawasan Pantura.

Beberapa jembatan bahkan sudah ada yang mulai retak antara lain Jembatan Srandakan, Bantul dan jembatan dekat Terminal Giwangan Umbulharjo Yogyakarta. Demikian berita yang saya baca di surat kabar pagi ini, dan yang bicara itu Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Nasri Wiharto. Maksud saya bukan hanya kata saya.

Jika biasanya hanya bis - bis besar antar kota yang menakutkan dengan kebut - kebutannya sekarang lebih banyak lagi dengan truk trailer besar yang bergandeng - gandeng. Jujur saya juga khawatir dengan kepadatan kendaraan besar ini. Karena saya tidak berkendara sendiri melainkan dengan anak saya. Uneg - uneg ini sudah beberapa waktu saya simpan, jadi ada baiknya saya tumpahkan disini saja.