Penulis: Jorge Luis Borges
Penerbit: Gambang
Penerjemah: Lutfi Mardiansyah
Cetakan: Maret 2016
Tebal: 131 Halaman
Buku mungil ini sebenarnya saya beli sudah agak lama. Tepatnya buku ini sampai di tangan saya tanggal 03 April 2016. Saat pertama kali membacanya saya masih kurang paham dan kurang minat. Mungkin karena hal-hal yang tidak saya pahami dengan tokoh yang di sebut, kata-kata atau istilah yang asing. Kemarin saya buka-buka lagi buku ini, entah kenapa saat membacanya saya lebih bisa nyambung, rasanya lebih menarik dan saya lanjut membaca lagi.
Buku yang tidak benar-benar menarik hati, kadang agak saya lupakan kalau sudah nemu buku baru yang menarik, itu kebiasaan buruk saya. Jadi ada beberapa buku yang belum selesai dibaca sudah saya letakkan, dan malah menghabiskan buku lainnya yang baru tiba. Mungkin juga kalau nggak buku berat, ya buku yang sulit dipahami karena banyak hal yang nggak saya tahu tentang itu. Padahal kalau dipikir-pikir saya suka jenis buku begini, yang banyak hal nggak ngertinya dan kemudian memancing saya buat mencari tahu apa yang tidak saya pahami itu.
Kebetulan dulu saat pertama membukanya ada bagian yang ceritanya agak panjang di awal. Dan saya mandeg di situ, lalu kemarin saat mulai membacanya lagi pas bagian pendek-pendek yang ceritanya seperti pernah saya baca di suatu tempat. Mungkin di buku merah yang pernah saya ceritakan dulu, itu bagian di judul Bahamut. Dari judul Buku Pasir kebelakang saya mulai suka. Ada pula kisah Burak, ya Burak yang dimaksud di Al Quran itu.
Semula saya nggak tahu sama sekali tentang maksud judul buku ini. Tahu setelah saya cari informasi tentang buku Don Quixote karya orang Spanyol yang diterbitkan tahun 1605 dan 1615 penulisnya bernama Miguel de Cervantes Seavedra. Buku yang tebalnya sekitar 900an halaman yang aslinya terdiri dari dua bagian. Cerita dengan judul Parabel Cervantes dan Don Quixote sendiri menjadi salah satu judul tulisan di buku ini, yang juga tentunya judul buku mungil ini.
Bayangkan kalau nemu judul tulisan begini Argumentum Ornithologicum, nah apa lagi itu? sila baca ceritanya di buku ini, atau kalau belum paham juga mari sama-sama kita cari artinya hehe. Demikian saja singkat cerita soal buku ini, tipis kok bukunya, tapi cukup menampar saya karena ternyata makin banyak hal di dunia ini yang saya nggak ngerti.
Dari baca judl bukunya saja aku bingung melafalkannya.
BalasHapusApalagi nanti soal dalamnya, dijamin garuk-garuk kepala.
sama mas hehehe, mesti pelan-pelan bacanya
Hapustapi bagus kok isinya