Sabtu, 03 November 2018

The Alchemy of Air

The Alchemy of Air


Judul: The Alchemy of Air
Penulis: Thomas Hager
 
Berkurangnya jumlah pangan dan bertambahnya jumlah manusia menyebabkan dunia panik. Hal itu disampaikan Sir William Crookes ketua British Academy of Science tahun 1898. 

"Inggris dan semua bangsa yang memiliki peradaban, sedang berada diambang kehancuran," katanya.

Pidatonya membuat kehebohan dan kemudian memicu pencarian sumber pupuk di alam dan eksploitasi besar-besaran. Semakin besarnya pertambahan populasi manusia, menuntut semakin banyaknya kebutuhan pangan. Kehancuran yang dimaksud adalah dengan sedikitnya jumlah makanan yang tersedia. Alih-alih mengendalikan jumlah pertambahan penduduk, yang terjadi adalah menambah jumlah cadangan pangan. Pertanian menjadi titik beratnya, dan tenu saja kebutuhan akan pupuk menjadi begitu penting. Dari sinilah cerita seru itu dimulai. Perburuan pupuk dan penemuan tak sengaja.

Seseorang yang sedang mencari obat keabadian malah menemukan kebalikannya. Ketika dia mencampur beberapa bahan dan memanaskannya dan menghasilkan sebuah ledakan. Salah satunya adalah kristal putih di dinding batu yang disebutnya garam. Garam yang dimaksud adalah kalium nitrat. Yang memberi ide untuk bahan peledak dalam perang waktu itu.

Kembali ke masalah pupuk, tumbuhan yang diberi tanah bau dari suatu daerah di Peru menjadi tumbuh lebih subur. Tanah bau itu disebut guano yang merupakan tumpukan kotoran dari koloni burung dalam waktu berabad-abad lamanya. Perebutan guano sendiri bahkan sampai memicu peperangan dengan negara tetangganya Chili. Perang perebutan sumber nitrat itu dimulai tahun 1879.

Itu sekilas saja isi pada bab-bab awal di buku ini. Melihat gambar sampulnya saya sudah langsung tertarik apalagi mengetahui judulnya. Kelanjutan buku ini masih cukup panjang dan seperti biasa saya enggan menamatkannya dengan terburu-buru. Penulis mampu bercerita tentang sejarah dengan tidak membosankan dan tetap menarik. Seperti halnya buku Genom, saya juga menyukai buku The Alchemy of Air ini. Rasanya jadi tidak menarik jika saya menceritan semua isi buku ini, lebih baik jika suka sila membacanya sendiri saja. Demikian, selamat berakhir pekan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.

Update Berkebun