Sabtu, 03 November 2018

Kantin di Suatu Waktu



15010600

Lelaki itu duduk persis di meja sebelahku, di depannya duduk seorang perempuan, mereka berbincang. Aku di sebelahnya duduk sendirian.
“Beri aku tanda, lalu aku akan pergi,” batinku.
Kau pun mengambil tas punggungmu ada sedikit warna biru bagian atas, kau letakkan di bawah di samping kananmu yang dekat padaku.
“Oke, aku pergi,” kataku padamu meski hanya dalam hati.
Aku mengambil tas punggungku, tas selempang, beberapa tas jinjing, berdiri dan melangkah pergi dari situ. Melangkah pergi.
“Yea aku lulus,” jeritku senang dalam hati.
Aku begitu bahagia, aku melangkah seperti anak-anak yang lain. Kembali melewati tangga yang itu. Yang membingungkan itu. Ada yang kembali naik ada yang kembali turun. Aku juga bertemu beberapa kawan. Aku nekat turun, dan di samping kiriku, di pagar besi ada kunci, seperti pintu yang bisa dibuka, aku membukanya. Meskipun ada penjaga juga. Aku keluar, dari tempat itu. Si penjaga protes, aku berkata padanya,
“Bilang ke pengelolamu, di bagian bawah gedung, parkir atau entah apa itu sangat kotor dan membingungkan juga menakutkan.”
Akupun melangkah pergi melewati kantin atau apa. Omong-omong laki-laki yang duduk itu tadi orang yang yang ingin kutemui. Tadi sebelum sampai di sana, aku bersama beberapa orang lain, melewati banyak tempat. Ada menemukan sebuah pohon bagus, warnanya kuning semua, kupegang kutunjukkan kawan-kawan supaya difoto. Bahkan kami melewati rel atau stasiun KA yang dulu itu. Kami tampak begitu bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.

Update Berkebun