Jumat, 30 Oktober 2020

BAHAN MAKANAN INI SERING DIGUNAKAN DI MASAKAN ORANG KORSEL

Sering nonton ASMR / ASMR mukbang atau cara memasak di youtube jadi sering sekali beberapa jenis bahan makanan ini muncul di masakan-masakan orang Korsel. Sebagian bahan makanan atau bumbu ini cukup biasa di negari kita juga. Tetapi memang cara memasaknya ada beberapa yang tidak saya temui di sini. Bahannya sama tetapi cara memasak atau penggunaannya dalam masakan berbeda.

Cara memasak makanan di sana sepertinya tidak jauh beda dengan makanan di negeri kita. Baiklah dari yang saya sering tonton bahan makanan berikut sering ada di makanan orang Korsel :

1. Daun bawang

Bahan makanan ini sangat sering digunakan dalam berbagai masakan Korsel. Dari makanan berbahan mie sampai daging, dari makanan kering sampai makanan berkuah. Penggunaannya pun bagi saya cukup banyak dalam setiap porsi makanannya. Saya sendiri tidak begitu menyukai daun bawang karena baunya yang cukup menyengat dan rasanya juga cenderung agak pedas. Bahkan ada kimci daun bawang utuh, masih utuh dan sepertinya mentah begitu, saya nggak tahu rasanya sepertinya apa.

2. Bubuk Cabai

Sepertinya orang sana juga makanannya banyak menggunakan bubuk cabai. Makanannya cenderung berwarna merah dengan bubuk cabai yang lumayan banyak. Mungkin karena kadang cuaca di sana dingin dan makanan panas dan bercabai bisa menghangatkan. Bubuk cabai ini sering diolah menjadi gocujang, dan biasanya difermentasi dengan disimpan dalam guci-guci tanah di gudang.


3. Lobak

Uhm lobak ini sering jadi acar biasanya di sana. Ada yang berwarna putih kotak-kotak, ada yang berwarna kuning biasanya diiris tipis, dan ada juga yang berwarna merah. Mungkin yang merah pakai lobak yang berwarna merah yang bulat-bulat itu. Saya pernah memakan lobak dan rasanya tidak begitu enak, baunya lagi-lagi cukup menyengat bagi saya. Ada sedikit bau seperti bawang putih, agak langu gitu. Saya kurang tahu kalau orang sana mengolah acarnya gimana ya, tapi saya pribadi tidak begitu suka lobak. Bahkan saat pertama beli dan memasaknya saya sampai googling biasanya dimasak apa lobak itu. Dan saat itu saya memasaknya menjadi sayur bening, itupun bagi saya rasanya masih nggak enak, padahal saya sudah iris tipis-tipis sekali dan saya masak cukup matang.


4. Biji wijen

Biasanya wijen tersebut dalam bentuk biji atau minyak wijen. Seringnya makanan yang sudah matang di atasnya saat disajikan ditaburi biji wijen. Ini bagi saya agak aneh, karena kalau wijen di sini saya seringnya ketemu ditabur di atas onde-onde he he. Selebihnya saya jarang temui bahan makanan ini di makanan sehari-hari saya. Memang untuk masakan tertentu ada juga yang memakai minyak wijen, tapi untuk masakan rumah biasa jarang sih saya memakai minyak wijen.


5. Kol, Sawi Putih dan Timun

Sering juga sayuran ini muncul di makanan mereka. Kimci yang merupakan fermentasi sawi putih terlihat sering jadi semacam makanan pendamping hidangan utama. Mungkin karena kadang ada musim salju di sana dan menyebabkan sayuran ini jadi harus disimpan dengan difermentasi demikian. Sedangkan di sini sayuran segar bisa ditemui sepanjang musim. Tapi kalau dilihat-lihat mereka memiliki kebiasaan makan makanan yang sehat. Begitu juga timun dan kol yang sering terlihat di masakan-masakan mereka.

Sebenarnya ada beberapa bahan lainnya tapi cukup itu saja. Misalnya acar kalau di sini biasanya timun dicampur bawang merah mentah dan cabai hijau. Tetapi saya kaget juga pertama kali dulu pas lihat ada acar, tetapi acar bawang putih. Gek rasane gimana coba?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.

Update Berkebun