Tak terasa 2016 akan segera berakhir, tapi sungguh sedikit sekali buku yang saya baca.
Mulanya saya berhitung, sepertinya cukup banyak, begitu saya bagi 12 saya jadi kecewa. Ternyata masih sangat sedikit buku yang saya baca. Saya merasa bukan apa-apa dibandingkan para kutu buku yang bacaan bukunya sudah mencapai ribuan. Saya masih berkisar angka puluhan, itupun buat satu tahun, bayangkan betapa sedikitnya. Saya membaca buku memang tidak bisa cepat, apalagi kalau buku-buku berat, pasti sambil mikir jadi lama sekali selesainya. Apalagi kalau pakai bahasa tingkat tinggi, atau mengenai nama yang asing, judul buku yang asing, pasti pakai acara cari infonya dulu baru paham maksudnya apa.
Mulanya saya berhitung, sepertinya cukup banyak, begitu saya bagi 12 saya jadi kecewa. Ternyata masih sangat sedikit buku yang saya baca. Saya merasa bukan apa-apa dibandingkan para kutu buku yang bacaan bukunya sudah mencapai ribuan. Saya masih berkisar angka puluhan, itupun buat satu tahun, bayangkan betapa sedikitnya. Saya membaca buku memang tidak bisa cepat, apalagi kalau buku-buku berat, pasti sambil mikir jadi lama sekali selesainya. Apalagi kalau pakai bahasa tingkat tinggi, atau mengenai nama yang asing, judul buku yang asing, pasti pakai acara cari infonya dulu baru paham maksudnya apa.
Beberapa buku yang baca selama 2016 sudah ada beberapa yang saya tulis di blog ini, selebihnya memang ada yang tidak saya tuliskan juga. Beberapa yang belum saya tuliskan antara lain beberapa komik, Raden Mandasia, Semusim dan Semusim Lagi, novel-novel Abdullah Harahap, Seven Good Years, Oksimoron, Sembilan Cerita, Bloodlust, ya mungkin hanya itu. Ada beberapa buku yang masih belum saya baca sama sekali. Kebetulan kalau akhir tahun begini banyak obral buku, pameran buku atau semacam cuci gudang, bodohnya saya baru tahu hal semacam ini baru-baru saja. Jadi ada beberapa buku dari sana yang menghiasi rak buku saya.
Dari semua buku yang saya baca, seingat saya dan dibantu beberapa catatan di blog ini, ada beberapa buku yang menarik. Maksud saya bagus dan saya pilih karena memang saya suka, ceritanya benar-benar bisa dinikmati. Buku itu adalah: Cantik Itu Luka, Raden Mandasia, Inkheart, Pangeran Pencuri, dan satu buku yang terakhir saya baca di tahun ini Rooftoppers. Dua buku Cornelia Funke, dan buku Rooftoppers hampir mirip, dan saya suka ketiganya.
Demikian sedikit tentang buku yang saya baca selama 2016, dan buat kawan semua saya ucapkan Selamat Tahun Baru 2017, semoga bisa membaca buku-buku yang lebih keren lagi tahun depan, insyaaAllah.
Demikian sedikit tentang buku yang saya baca selama 2016, dan buat kawan semua saya ucapkan Selamat Tahun Baru 2017, semoga bisa membaca buku-buku yang lebih keren lagi tahun depan, insyaaAllah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.