Peristiwa yang memalukan mungkin pernah terjadi pada siapa saja. Hanya saja kadar memalukannya yang berbeda. Misalnya saja teman saya bercerita tentang peristiwa memalukan yang dialaminya, bisa jadi peristiwa teman tadi bagi saya atau orang lain masih tidak cukup memalukan.
Ada satu peristiwa yang memalukan bagi saya beberapa tahun lalu. Saat itu saya sedang mengisi bahan bakar kendaraan di sebuah SPBU bersama seorang kawan. Saya melihat ada seorang mas-mas yang wajahnya sepertinya cukup familiar. Sepertinya salah satu kawan sekolah dulu. Kebetulan di facebook kami berteman dan juga di dunia nyata pada beberapa tahun sebelumnya. Dengan pedenya saya menyapa mas-mas yang sedang mengisi bahan bakar itu.
"Eh Din (bukan nama sebenarnya) apa kabar?," tanya saya dengan ramah, yakin dan sambil senyum.
Mas-mas itu hanya menatap wajah saya dengan bengong, mungkin antara bingung campur heran.
"Siapa ya?," begitu kalau nggak salah jawabannya. Antara malu mengendus kesalahan saya mengenali wajah orang lagi, saya mencoba menjelaskan kalau dia sepertinya salah satu kawan sekolah dulu.
Intinya, saya salah orang. Jadi mas-mas itu bukan kawan saya dulu waktu sekolah. Setelah itu kawan saya tanya, mungkin tadi melihat saya bercakap-cakap dengan orang itu. "Siapa?" tanyanya. Saya menjelaskan kalau saya salah mengenali orang lagi. Dia hanya bisa menertawakan saya. Sejak saat itu saya akan mikir berkali-kali untuk menyapa seseorang yang pikir saya kenal jika kebetulan berpapasan sewaktu di luar rumah. Lebih baik dibilang sombong dari pada saya salah menyapa orang lagi.
Peristiwa beberapa waktu lalu juga akibat pengenalan wajah seseorang. Jadi di suatu acara yang pengunjungnya cukup ramai, seorang kawan lewat dan menyapa saya yang sedang kebingungan mencari seseorang. Sekilas saya mendengar dia menunjuk saya sambil menyapa. Tetapi dalam sekian detik saya memandang dan tidak mengenali wajahnya sebagai kawan saya, saya cuek. Akibatnya saya diam dan dia lewat begitu saja. Begitu dia menyapa kawan saya lainnya saya baru sadar, kalau yang tadi itu kawan saya juga. Itu sekiranya sedikit peristiwa memalukan yang pernah saya alami.
Peristiwa beberapa waktu lalu juga akibat pengenalan wajah seseorang. Jadi di suatu acara yang pengunjungnya cukup ramai, seorang kawan lewat dan menyapa saya yang sedang kebingungan mencari seseorang. Sekilas saya mendengar dia menunjuk saya sambil menyapa. Tetapi dalam sekian detik saya memandang dan tidak mengenali wajahnya sebagai kawan saya, saya cuek. Akibatnya saya diam dan dia lewat begitu saja. Begitu dia menyapa kawan saya lainnya saya baru sadar, kalau yang tadi itu kawan saya juga. Itu sekiranya sedikit peristiwa memalukan yang pernah saya alami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.