Minggu, 17 November 2019

Sehat Itu Harus

Sekitar tiga bulan yang lalu ada salah satu teman yang sakit. Sakitnya terkena serangaan yang mirip stroke. Memang sudah lama teman ini sakit gula dan entah apalagi, mungkin kolesterol atau asam urat juga. Umurnya sekitar 50 tahunan.

Bukan hanya teman, ada beberapa anggota keluarga agak jauh saya yang pernah sakit ini hingga akhirnya meninggal di usia yang belum begitu tua. Jika dibandingkan dengan umur simbah saya dari ibu yang sekarang yang meninggal di usia 80 tahunan, atau usia simbah saya dari ibu saya sendiri yang saat itu meninggal di usia 100 tahun lebih. Sedang dari simbah pihak bapak meninggal di usia sekitar 90 tahunan. Bisa dibilang simbah-simbah saya meninggal di usia yang cukup tua, sedangkan para om atau pakde saya justru meninggal pada usia di bawah itu. Apa yang salah?

Jadi menurut saya mungkin gaya hidup dan pola makan juga berpengaruh. Simbah-simbah saya hidup di kampung yang jauh dari keramaian kota dan jajanan yang aneh-aneh. Selain rumah yang saling berjauhan dari tetangga, juga suasana kampung yang hijau jauh dari polusi air, suara dan udara. Saya sendiri dulu selalu ke rumah simbah/pak uwo saya kalau lagi suntuk atau ada masalah, dan pulang-pulang biasanya sudah merasa lebih baik. Selain itu mereka hidup dengan nerimo, nggak ngoyo dan kalau boleh dibilang anak sekarang nyebutnya santuy. Dan mereka sama-sama setiap hari hampir selalu minum teh pada saat pagi dan juga sore hari. Simbah-simbah saya sendiri dulu bahkan masih minum air putih dari kendi tanah liat. Selama masih kuat mereka juga masih bekerja di sawah atau kebun rumah, ada saja yang mereka kerjakan sehingga tidak hanya duduk diam selama masih bisa bergerak. Kebetulan simbah-simbah saya petani semua bukan pegawai kantoran. Mereka tidak kenal ponsel, twitter, facebook, IG atau bahkan belum pernah menggunakan internet, tapi mereka berumur panjang dan saya yakin mereka hidup bahagia.

Sejak saya lihat teman saya sakit itu, saya sadar harus segera serius untuk memperhatikan kesehatan saya dan keluarga. Jadi, saya dan keluarga yang jarang sekali berolah raga jadi menargetkan untuk sedikit berolah raga di hari libur. Saya memilih bersepeda, karena ringan dan menggerakkan sebagian besar otot tubuh. Mau tak mau saya harus memaksa diri untuk berolah raga juga untuk menenangkan pikiran agar bisa menangani tekanan dari masalah hidup sehari-hari.

Kadang saya sendiri harus diingatkan berkali-kali untuk menjaga kesehatan, sampai melihat sendiri satu persatu orang terdekat sakit dan sampai pergi. Lalu saya masih belum begitu memperhatikan kesehatan juga sampai kemarin saya melihat sendiri bagaimana teman saya sakit dan menyadari sakit bisa datang sewaktu-waktu jika saya atau orang lain hidup sembarangan.

Masalah tiap orang yang sudah berkeluarga selalu sama, sudah capek banyak yang harus dikerjakan dan bisa dibilang tidak ada waktu kalau nggak mau dibilang sudah malas untuk berolah raga. Karena sudah capek dan setiap hari dikejar waktu untuk ini itu jadi seakan tidak ada waktu juga untuk memilih makanan sehat jadi asal sambar atau asal sedapatnya dan sepraktisnya saja.

Saya merasakan sendiri memang makanan cepat saji lebih tidak sehat karena minim sayuran dan cara memasaknya juga kita tidak tahu atau tidak melihatnya. Mungkin terlalu banyak penyedap rasa, mungkin dengan cara yang kurang sehat atau tidak bersih sehingga beresiko bagi kesehatan kita jika kita konsumsi terus-terusan. Maka mau tak mau sekarang harus lebih memperhatikan kesehatan apalagi umur yang semakin bertambah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.

Update Berkebun