Senin, 14 Oktober 2019

Shenlong

Sebenarnya saya sedang kehabisan bahan buat nulis, maksudnya nggak tahu mau nulis apaan. Karena kemarin saya habis baca tulisan soal naga, maka saya jadi ingat sesuatu dan lebih baik saya tuliskan saja.

Zaman masih tayang film Dragon Ball dulu bukan hanya anak kecil yang menggemari film serial ini. Bahkan saya dan kakak-kakak saya juga menyukainya. Serial manga yang seru ini sendiri diciptakan oleh Akira Toriyama.

Salah satu tokoh di film itu selain Goku juga ada sang naga Shenron atau Shenlong yang akan datang hanya disaat ketujuh bola naga yang dikumpukan bersatu. Dan yang paling ditunggu adalah bahwa sang naga ini akan mengabulkan permohonan yang diminta. Apapun permohonan itu, atau seaneh apapun permohonan itu. Ya, mirip kisah jin pengabul permohonan yang keluar setelah menggosok lampu ajaib. Karena mengumpulkan ketujuh bola naga juga tidak mudah maka perjuangan mengumpulkan dan perebutan bola naga inilah yang menjadi salah satu ceritanya.

Saat itu adik saya juga menyukai serial ini di televisi, karena selain seru kisah pertarungan antar tokohnya juga diselingi banyak adegan lucu. Nah saat itu saya masih suka menggambar. Tangan saya masih iseng untuk menemukan tempat untuk menggambar, karena tidak cukup kertas gambar maka saya mulai mencoret-coret dinding kamar saya sendiri. Semula saya dapat gambar dari buku dan saya gambar dengan ukuran yang lebih besar di dinding kamar saya. Jadi setiap malam saya tidur dengan tenang dan gembira sambil memandangi dua lukisan saya di dinding kamar.

Nah, adik saya yang kurang bisa menggambar saat itu meminta kakak ipar saya untuk menggambar di dinding kamarnya juga Mungkin dia pengin gambar di dinding kamar saya. Dan kebetulan kakak ipar atau suami kakak saya ini juga pintar gambar, anak kakak saya juga jago gambar sekarang dan sering juara. Dan begitulah, salah satu dinding kamar adik saya digambari tokoh-tokoh Dragon Ball, lengkap dengan sang naga besarnya.

Ada cerita lucu mengenai lukisan ini. Bapak saya pernah cerita kalau salah satu guru ngaji di kampung kami bilang mengenai lukisan naga itu. Jadi guru ngaji itu menyuruh bapak saya agar menghapus gambar naga di kamar yang sekarang kosong itu. Ya, hampir sebagian kamar di rumah bapak sekarang jadi kamar kosong, karena dulunya itu bekas kamar saya, adik saya, atau kamar kakak saya. Entah alasannya apa saya kurang begitu ingat, saya hanya ingat bahwa bapak disuruh menghapus gambar di dinding itu.

Omong-omong lagi soal kamar kosong ini dulu ada cerita lucu di rumah. Bapak cerita itu pas saya masih kuliah dan tidak tinggal di rumah. Jadi di salah satu kamar itu ada tumpukan barang termasuk salah satunya galon air mineral. Mungkin karena sudah tidak dipakai lagi maka disimpan bapak di sana. Nah suatu hari ada saudara yang datang dan mengambil galon air itu tanpa ijin, dan entah kenapa dia tidak jadi mengambilnya.

Dia cerita ke ibu saya kalau pas mau ngambil galon di kamar kosong itu dia melihat ada sosok perempuan berbaju putih. Padahal saat itu rumah lagi kosong nggak ada orang. Saya sebenarnya percaya nggak percaya dengan apa yang dia lihat, memang rumah bapak dulunya katanya orang-orang angker tapi selama ini dari kecil sampai gede di rumah itu saya sendiri tidak pernah ada gangguan apapun.

Omong-omong lagi soal angker, kalau adik saya ini sepertinya dulu suka digangguin makhluk tak kasat mata begitu. Pernah suatu ketika, adik saya heboh. Saat itu saya masih tinggal di rumah, kamar saya yang tidak jauh dari kamar adik saya sama sekali tidak terganggu bahkan tidur nyenyak-nyenyak saja. Jadi malam itu adik saya terbangun gara-gara melihat sosok mengerikan berwarna hijau dan mengerikan akan menyerangnya. Adik saya mengira hanya halusinasi, reflek adik saya memukul sosok yang berdiri di atas selimutnya itu tapi seperti memukul angin karena tidak mengenai apa-apa. Karena takut dia menutup selimut tetapi saat membuka selimut makhluk itu masih ada dengan tangan yang hendak mencakar atau mencekiknya, adik saya reflek lari keluar kamar dan tidur di kamar lain.

Ternyata saat cerita paginya bapak lalu cerita kalau itu akibat ulah adik saya saat kerja bakti di dekat rumah pada hari sebelumnya. Apa yang adik saya lakukan sampai membuat marah makhluk hijau itu? He he besok-besok lagi saya ceritanya ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.

Update Berkebun