Rabu, 25 November 2020

Lokasi Rawan Bencana

Akhir-akhir ini saya suka menonton chanel unik di youtube BWT. 

Chanel ini berburu tempat-tempat dan bangunan-bangunan yang terbengkalai atau sudah ditinggalkan penghuninya cukup lama. Mereka menjelajah kastil yang sudah lama tidak ditinggali, bunker sisa perang dunia II, pabrik-pabrik yang terbengkalai dan lainnya.

Di salah satu petualangannya di Italy mereka mengunjungi sebuah kota di kaki bukit yang telah lama ditinggalkan penduduknya. Mengejutkan bagaimana orang-orang itu pergi begitu saja dalam semalam meninggalkan semua harta bendanya yang masih cukup banyak, karena sebuah gempa. Padahal kalau dilihat-lihat tingkat kerusakan tidak begitu besar, karena masih banyak sekali gedung yang berdiri meskipun sepertinya retak di sana sini, bahkan masih seperti sebuah kota indah dengan bangunan megah dari kejauhan.

Seluruh penduduknya telah pindah dari tempat itu, dan sepertinya meraka takut tidak mau kembali ke sana karena pernah ada gempa dan juga tentunya karena pemerintah juga menyuruh mereka untuk pindah. Saya memang tidak mencari lebih jauh tentang kota ini, jadi belum tahu kerawanan untuk tinggal di sana. Hanya saja dari kondisi bangunan lebih parah bangunan yang rusak akibat gempa di Jogja tahun 2006  dulu.

Saya cukup apa ya, kok peduli banget ya pemerintahnya. Atau karena masih banyak tanah yang luas untuk membangun rumah lagi. Atau karena kemakmuran penduduknya jadi lebih mudah bagi mereka untuk pindah dan membangun rumah baru lagi. Selain itu tentu saja pindah juga memikirkan tentang pekerjaan dan lainnya. Bukan hal yang mudah kalau di negara Indonesia.

Apa yang saya pikirkan adalah kok kontras sekali dengan keadaan di Indonesia ini. Misalnya saja kawasan rawan gempa seperti daerah Pundong Bantul yang dekat dengan sesar aktif Opak. Setelah gempa besar dan merusak tahun 2006 kemarin sampai saat ini masih dihuni kembali. Jadi saat gempa itu memakan banyak korban meninggal, rumah ambruk hampir semua, dan mereka kemudian membangun kembali rumahnya di situ lagi dan hidup serta tinggal lagi di situ. Dan juga daerah lainnya, misalnya daerah rawan tsunami seperti di Aceh, Pangandaran, daerah tsunami dan likuifaksi di Palu yang masih banyak ditempati. Itu yang saat itu saya pikirkan.

Saya kemudian berpikir mungkin orang-orang di Bantul ini juga dari kecil sampai besar tinggal di situ. Mencari nafkah, sekolah dan hidup di situ, dan tidak ada rasa takut dari pada tidak bisa makan dan berkumpul dengan sanak keluarga. Mungkin juga tidak cukup banyak uang untuk memulai hidup di tempat lain, mengkin juga tidak tahu resiko tinggal lagi di situ, jangan-jangan daerah rawan ini mencakup wilayah yang sangat luas jadi kita memang hidup di atas tanah yang rawan bencana. Tentu saja saya kira adanya gunung aktif di pulau Jawa saja sudah menunjukkan betapa wilayah ini selain subur juga berbahaya karena sesar gempanya.

Ya udah sih itu aja uneg-uneg kali ini, semoga tidak nambah buneg pikiran anda, nuwun sudah mampir ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.