Penulis: Jostein Gaarder
Penerbit: Mizan
Cetakan: September 2016
Penerjemah: Rahmani Astuti
Tebal: 787 Halaman
Gambar dari Google |
Buku Jostein Gaarder yang aku baca pertama kali ya buku ini, tapi karena buku ini tebal maka buku keduanya yang aku baca duluan yaitu Dunia Cecilia. Padahal duluan buku ini belinya, aku membeli buku ini tanggal 05 November 2016 ternyata sudah tiga tahunan yang lalu.
Buku ini memang cukup tebal dan aku butuh waktu buat membacanya, tapi karena sudah agak lama belinya dan aku lupa kalau belum menuliskan jadi aku tuliskan saja di sini. Sudah lama selesai baca buku ini, ya mungkin di tahun 2016 atau 2017 lalu, tapi lupa buat cerita di blog ini.
Ini konsepnya memang novel filsafat dan awalnya enggak begitu suka yang namanya filsafat. Tapi entah kenapa gara-gara membaca tulisan seorang blogger itu jadi suka baca-baca soal filsafat. Katanya sih ini baru semacam buku pembukaaan atau kata pengantarlah kalau di dunia filsafat, tapi tak apalah untuk sedikit belajar saja.
Jadi 'ada atau tiada' bukanlah satu-satunya pertanyaan. Pertanyaan lainnya adalah siapa kita ini. Apakah kita benar-benar manusia yang terdiri dari daging dan darah. Apakah dunia kita terdiri dari benda-benda nyata- atau apakah kita dikelilingi oleh pikiran?- hal 474
Mau nulis ini tapi karena membacanya sudah lama banget jadi sudah agak lupa isinya apa saja. Tapi kalau di lihat hampir seluruhnya membahas soal filsafat pelan-pelan melalui cerita. Ehm pas baca buku ini jadi ingat buku terkenal mba Dee yang Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh. Pada bagian Ruben dan Dimas menulis sebuah cerita dan pertemuan mereka dengan Re, Diva dan lainnya. Jadi kisah buku Dunia Shopie ini kurang lebih ada sedikit bagian tentang itu. Atau kalau membaca buku trilogi Cornelia Funke juga pasti tahu yang saya maksudkan. Tapi intinya tentu saja belajar filsafat itu tadi.
Dan omong-omong soal buku ini, aku rasa pernah cerita kalau membaca buku dan membuatku rada gimana gitu, waktu itu ya pas baca buku ini. Jadi buku yang menurutku bikin shock saat itu ya buku tebal ini. Tokohnya tentu saja Sophie Amundsend seorang gadis berumur 14 tahun, yang mendapat sebuah surat misterius berisi satu pertanyaan; “Siapa kamu?”
Dari surat-surat itulah Sophie mulai bertualang dan mulai belajar tentang banyak hal dari banyak tempat. Ceritanya menyenangkan dan juga bertanya-tanya pada awalnya, ketika cerita ini berakhir ada rasa lega setelah membaca buku tebal ini.
Mungkin pertemuan saya dengan buku ini juga bagian dari pencarian saya tentang banyaknya pertanyaan yang kurang lebih sama yang belum aku temukan jawabannya. Sedikit demi sedikit aku ikut menyusuri tangga-tangga penrmuan yang Sophie juga dapatkan. Jika penasaran sila baca sendiri bukunya, meskipun kata orang buku ini buku yang... yah begitulah, kalau di bidang filsafat sendiri. Aku pernah membaca komentar bernada ejekan tentang buku ini, makanya saya dulu urung menuliskannya. Tapi sekarang aku nggak begitu peduli, anggap saja orang yang tidak suka saja. Bagi aku buku ini recomended banget buat yang ingin belajar filsafat untuk pemula tentunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.