Di luar hujan. Sudah sejak sejam yang lalu bahkan. Aku terjebak di dalam sini bertiga. Satu persatu orang yang mendirikan sholat pergi. Sekumpulan perempuan duduk melingkar di pojokan. Masing -masing memegang kitab, mereka sedang membacanya seperti bergumam. Seperti suara sekumpulan lebah yang berdengung di ruangan ini. Karpet hijaunya seperti rumput buatan tapi ini bukan.
Entah kapan itu, sudah agak lama, membaca buku kontroversial God Delusion. Buku yang katanya seperti itu, aku tidak takut untuk membacanya, dan aku baik-baik saja. Tapi di sini aku seperti masuk rumah, tenang dan adem, bahkan di rumah sendiri tidak senyaman ini. Meski dulu aku ragu saat membaca buku itu. Nyatanya tidak ada yang goyah, imanku. Ada kerinduan yang aneh yang selalu menarikku ke sini, kembali ke sini, duduk di rumah teduh ini. Ketenangan yang aku rindukan. Tak ada yang berubah. Dan ini patut kusyukuri, buku itu justru semakin menguatkanku.
Di luar masih hujan meski tak sederas tadi. Tadi air seperti dicurahkan dari langit. Sebenarnya aku mencari cari waktu untuk menulis, terjebak hujan beberapa menit di sini aku bisa menulis beberapa kalimat ini. Dengung suara sekelompok perempuan di pojokan masih terdengar. Aku sama sekali tidak terganggu. Hal sederhana hanya duduk di sini rasanya rinduku terbayar, ketenangan di rumah-Mu.
Tulisan ini saya tulis saat terjebak hujan beberapa waktu lalu di sebuah masjid tua di tengah kota Jogja, dengan sedikit penambahan tentunya.
Welcome rain...
BalasHapuswelcome back Fikri eh rain
Hapuslama nggak muncul kamu
Fokus ke jual jual beli... lama gak nulis di blog :(
Hapuswuah sibuk bener ini yang punya banyak toko :)
Hapusoke deh sukses buat jualannya Fik