Jika kau punya cukup harta benda atau apapun yang hendak kau tinggalkan dan jika kau punya lebih dari satu anak sebagai ahli warismu atau lebih dari satu suami atau istri yang hendak kau tinggalkan maka tuliskanlah wasiatmu dengan sejelas-jelasnya.
Kukira itulah pelajaran penting. Berapa banyak keluarga tercerai berai gara-gara soal warisan. Berapa banyak keluarga saling benci bahkan tega menyakiti gara-gara sebuah warisan.
Tentu masih ingat berita dari Tangerang beberapa waktu lalu seorang anak yang menggugat ibunya sendiri 1 milyar di pengadilan, padahal sang ibu yang bernama Fatimah telah berumur 90 tahun. Contoh lain kasus Artija di Jember yang dilaporkan anaknya sendiri Manisa pada Maret 2013 karena kasus tanah juga. Bahkan tali persaudaraan dan kekerabatan antara anak dan orang tua mampu terpisahkan gara-gara soal tanah dan warisan. Meski telah berusia tua sekalipun masih harus dibuat repot oleh urusan semacam itu.
Padahal soal tanah, yang namanya harta tidak dibawa mati, bahkan peristirahatan terakhir nantinya hanya membutuhkan beberapa meter persegi saja bukan?
Kemarin saya bersilaturahmi ke saudara (paman saya) dan dia bercerita mengenai tetangganya yang sakit tidak kunjung sembuh. Saya kaget juga ketika mereka bercerita bahwa biaya yang habis untuk berobat sudah mencapai milyaran rupiah. Saya juga tahu keluarga yang sakit itu memang dari keluarga terpandang dan berpunya. Saya juga kurang tahu mengenai mereka lebih jauh, meskipun saya kenal mereka. Saya jadi sadar ternyata kesehatan adalah harta yang tidak ternilai berharganya. Sudah berapa banyak saya bersyukur untuk harta yang tidak ternilai harganya ini? saya malu pada diri saya sendiri.
Tua dan bijak terkadang tidak satu paket. Jadi kembali ke paragraf pertama itu lagi, tuliskanlah. Sekali lagi tuliskanlah, agar tidak menjadi sengketa suatu hari nanti pada anak cucumu yang kelak entah kapan anda semua tinggalkan, terutama jika anda cukup berpunya tentunya. Kita tidak tahu seberapa butuh mereka akan itu dan seberapa besar mereka menginginkannya. Agar jangan sampai ketenanganmu kelak di alam sana terganggu karena masalah itu.
Semoga bermanfaat sobat, terima kasih sudah membaca.
Tua dan bijak terkadang tidak satu paket. Jadi kembali ke paragraf pertama itu lagi, tuliskanlah. Sekali lagi tuliskanlah, agar tidak menjadi sengketa suatu hari nanti pada anak cucumu yang kelak entah kapan anda semua tinggalkan, terutama jika anda cukup berpunya tentunya. Kita tidak tahu seberapa butuh mereka akan itu dan seberapa besar mereka menginginkannya. Agar jangan sampai ketenanganmu kelak di alam sana terganggu karena masalah itu.
Semoga bermanfaat sobat, terima kasih sudah membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.