Musim kemarau sudah datang, udara dingin dan sedikit jarang hujan.
Pohon anggur yang sedikit saya abaikan karena terus-terusan kena jamur. Sepertinya saya menyerah bertanam anggur ini, susah sekali. Saya tuh padahal sering lihat orang menanam pohon anggur ini pada bagus-bagus daunnya bahkan berbuah banyak tetapi kok saya susah sekali merawatnya. Saya memang tidak menyemprotnya dengan pestisida apapun jadi saya biarkan begitu saja, paling hanya saya pupuk saja.
Mulai musim kemarau ini saya coba pangkas lagi semua daun anggurnya eh tetapi kok jadi khawatir karena malah enggak tumbuh-tumbuh tunasnya. Hadeeh saya jadi was-was karena malah dahannya mengering di beberapa bagian. Sedang pohon anggur satunya masih hidup, saya biarkan saja takut kalau memangkasnya lagi.
Pohon sawo masih ada, saya punya satu lagi hasil bibit dari benih buah pohon yang pertama. Kalau pohon sawo pertama masih baik dan masih sering berbuah seperti biasa. Pohon kelengkeng baru memucuk lagi, saya senang kalau pucuknya mulai tumbuh daun lagi. Pohon terong baru mulai muncul bunga tetapi belum jadi buah. Sepertinya benihnya beda dari yang saya beli dulu.
Oh iya soal benih saya cerita sedikit ya. Penjual benih pohon sayuran langganan saya (atau saya biasa membeli benih hidup di sana) sudah tutup beberapa waktu lalu. Sedih rasanya karena banyak benih dari sana kualitasnya bagus-bagus. Selain itu juga harganya cukup murah dan letak tokonya strategis di pinggir jalan yang sering saya lewati. Ya masih ada satu lagi penjual benih sayuran hidup yang lainnya tetapi saya sebenarnya lebih suka benih dari penjual yang tutup tokonya itu.
Kembali ke pohon-pohon saya, saya kemarin itu mencoba menanam biji timun. Maksudnya saya membeli timun untuk dimakan dan biji timunnya saya tanam kembali. Dari sekian banyak bijinya hanya tumbuh satu saja he he, ya bersyukurlah masih ada yang hidup sampai sekarang sudah besar dan berbunga banyak.
Satu lagi ada pohon yang saya tanam tetapi saya bingung ini pohon mau saya apakan. Pohon ini yaitu pohon bunga telang. Saya tuh bingung dari pohon ini saya mau ambil apanya, kalau bunganya saya tidak suka membuat teh bunga telang. Males juga mengumpulkan bunganya dan mengeringkannya, kalaupun bunga segar juga saya tidak begitu suka. Jadi bunga telangnya hanya semacam menyediakan buat lebah-lebah saja. Karena pohon telang ini subur dan berbunga banyak, maka lebah sering datang ke kebun saya. Tetapi soal lebah ini saya masih sedih, nanti saya cerita di postingan yang lain saja. Itu saja dulu cerita kebunku dan terima kasih sudah membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.