Sabtu, 19 Desember 2020

Kucing (2)

Beberapa waktu lalu di Jogja pernah viral seorang gelandangan yang memelihara kucing banyak sekali. Saat itu orang itu ditemukan di jalanan dengan gerobak penuh kucing liar. Banyak yang bersimpati, bahkan gelandangan saja mampu memelihara kucing sebanyak itu, mulia sekali.

Saya selingi sedikit soal kawan saya satu ini dulu. Saya punya temen cewek yang suka kucing, tetapi oleh keluarganya tidak boleh pelihara kucing. Tapi sering ada kucing datang ke rumahnya tentu saja untuk berburu tikus yang banyak di sana. Saya sampai bilang ya pelihara aja kalau suka, tetapi dia bilang pasti tidak dibolehkan orang tuanya. Akhirnya sering saya cerita soal kucing dia semakin ingin memelihara kucing, dan kebetulan ada kucing liar yang masih agak kecil datang ke rumahnya. Kucingnya ada 3 ekor dan sering dia kasih makan. Akhirnya kucing itu seperti tinggal dirumahnya. Setiap pagi kucing itu membangunkannya dengan mengeong-ngeong dekat jendela kamarnya atau masuk dari sana. Dia belikan makanan kucing, dia buatkan tempat tidur untuk kucingnya dan sering dia ajak dolanan kalau malam atau pas hari libur. Singkatnya dia senang keinginannya memelihara kucing akhirnya tercapai.

Lalu suatu pagi sesampai di kantor dia nampak sedih sampai nangis. Saya agak kaget, saya tanya dia bilang kalau kucingnya ada yang ngeracun. Kucingnya sepertinya habis makan tikus habis diracun, karena mulutnya basah berbusa, soalnya beberapa hari sebelumnya kucing peliharaan tetangganya juga bernasib sama. Kucingnya itu saat dia mau berangkat dalam kondisi sekarat, saya bilang kasihlah air kelapa atau susu. Dia bilang belum ada yang buka, ya saya bilang cari aja, dia hanya kasih kuning telur mentah gitu. Soalnya yang dirumah tinggal orang tuanya. Bapaknya malah bilang buat diiklasin aja kucingnya mati. Jadi akhirnya kucingnya itu mati. Masih ada 2 lagi kan, ternyata hari berikutnya dia nampak makin sedih, aku tanya kenapa? Ternyata kucing sisanya juga mati, sama seperti yang pertama juga keracunan karena muntah dan berbusa. Lha saya bilang kalaupun dia pelihara kucing ya nggak aman kalau dilepas di luar rumah begitu aja, bisa kena racun lagi. Kalau enggak diracun orang ya memakan tikus yang diracun juga sama bahayanya.

Soal memberi makan kucing liar ini ada tipe orang yang mager alias malas gerak, jadi dari pada dia mendatangi kucing-kucing di jalanan dia memilih mendatangkan kucing-kucing liar untuk makan di rumahnya. Jika yang datang hanya satu atau sedikit biasanya kucingnya bisa saja langsung menganggap punya rumah dan dipelihara sekalian seperti kawan saya tadi. Sering nemu kan kucing begitu, nggak tahu datang dari mana, tahu-tahu sudah merasa punya kucing aja. Tapi ada yang memang sengaja meletakkan makanan kucing banyak di rumahnya dan kucing liar kemudian banyak berdatangan. menjamu kucing kelaparan di rumahnya lebih mudah dilakukan, tanpa mengurusi kotorannya setiap hari dan lainnya. Karena habis makan mereka pergi entah kemana, hanya datang buat makan dan buang kotoran ke tempat lainnya. Tapi menurut saya lebih baik memberi makan kucing liar di jalan saja, di mana dia hidup. Kalaupun mau memelihara sekalian dibawa pulang kemudian dikandangin, diurusin semuanya sekalian.

Kembali ke gelandangan yang viral tadi, kawan saya saat itu menunjukkan pada kami saat itu soal berita viral si gelandangan. Temanku hapal wajahnya, karena di sana ada foto lelaki itu. Jadi dia ini dulu mengontrak di ruko dekat ruko temanku, sebelahnya persis. Dan iya lelaki itu suka membawa pulang kucing-kucing liar. Jumlahnya sangat banyak kata kawan saya. Semua kucing itu ya hidup dilepas di dalam ruko lelaki itu. Kadang juga dilepas dan berkeliaran termasuk pub di halaman depan tempat kawan saya. Kebetulan tempatnya sering jadi tempat nokrong anak-anak kampung di situ. Sebenarnya tempat itu juga jauh dari pemukiman penduduk atau kampung, karena berupa ruko dekat pasar.

Pub kucing baunya sangat menyengat, sangat mengganggu jika tidak segera disingkirkan atau dibuang. Hampir semua penghuni ruko mengeluh tentang lelaki ini, bahkan kawan saya sampai ditanya temennya “kok tahan dengan baunya” karena tinggalnya sebelahan. Ibu kawan saya, kakak perempuannya juga sering bilang menegur lelaki itu untuk mengurus kucing-kucingnya, tetapi sepertinya hal itu tidak diindahkan. Akhirnya seluruh penghuni ruko juga komplain karena bau kotoran kucingnya sangat menyengat dan bertebaran di halaman ruko, kemudian mereka sepakat untuk mengadukan hal ini pada pak RT. Halaman depan ruko ini ada pasir-pasirnya gitu jadi nampak pub-able mungkin. Singkat cerita pak RT lalu mendatangi lelaki itu dan memintanya baik-baik untuk mengurus kucingnya yang berjumlah banyak itu agar tidak kotor lingkungannya soalnya sudah banyak yang komplain. Benar-benar pak RT yang bertanggung jawab. Pekerjaan lelaki itu juga sepertinya tidak jelas, seperti gelandangan, tapi dulu katanya pernah jadi tukang servis hape. Kata temenku masih ada etalasenya di rukonya. Sebelum pergi kata kawanku dia pernah meminta maaf soal itu pada ibu dan keluarganya, sebenarnya kawan saya juga merasa kasihan tetapi memang bau dan kotoran kucingnya sudah mengganggu sekali.

Memberi makan kucing itu tidak salah, 

Menjadi masalah jika mengundang kucing-kucing liar itu dan tidak bertanggung jawab mengurusinya sekalian. Jika dia diberi makan, maka dia merasa nyaman disitu kemudian ya mereka nyaman dan berkembang biak dengan leluasa, makin banyak. Padahal jika tidak diberi makan naluri berburu tikusnya juga berguna, mereka juga akan pindah jauh untuk mencari makanan dan wilayah berburunya makin luas bukan diem di situ-situ saja. Benar saja, jumlah kucing di komplek saya juga terus bertambah, ada anak-anak kucing baru bermunculan bonus kotoran kucing bertebaran di jalan-jalan. Iya sih lucu dan menggemaskan, jika kamu melihatnya sekilas sambil jalan, mengusap bulunya sambil lalu. Itu pula yang saya rasakan saat melihat kucing-kucing itu pas lewat.Tapi untuk benar-benar memeliharanya tidak semua orang mau dan bisa. Jika memang sayang kucing, adopsi mereka, bawa pulang, berikan mereka rumah untuk berteduh dan tidur, beri makan minum dan rawat dengan baik. Btw, saya juga memelihara kucing dari saya kecil sampai sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.