Kukira

Mungkin aku saja yang ke ge-eran menganggap dia sebagai kawanku. 

Atau ada kata-kataku yang tidak sengaja menyakitinya. Padahal ya itu kenyataan yang aku ceritakan. Di saat itu malah aku merasa kesal dengan reaksi yang lain, kenapa aku merasa diperlakukan tidak sama. Lalu aku ingat, aku juga pernah begitu. Lalu anak itu juga nggak melihat apa nggak membaca, nggak ngerespon gitu kayak aku nggak ada, kalau nggak tahu juga bisa tanya. Kayak sengaja gitu.Ya terus yang itu eh kukira dia tuh kawanku ternyata nggak tau juga dia gimana dibelakangku. Kesal sebenarnya.

Nemu tulisan bagus di google:
“ forgive them even if they are not sorry. Holding on to anger only hurts you, not them”