Penulis: Jodi Picoult
Alih Bahasa: Julanda Tantani
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbitan: Mei 2010
Tebal: 504 Halaman
Membaca buku Jodi Picoult tentu buku yang banyak dibicarakan adalah My Sister Keeper. Saya juga pengin bukunya yang judul itu, tetapi belum ketemu eh malah ketemu duluan dengan buku ini. Begitu melihat penulisnya Jodi Picoult saya langsung tertarik dan membawanya pulang.
Nina Frost, pengacara untuk anak -anak yang dianiaya. Bekerja keras memastikan sistem hukum yang memiliki banyak lubang bisa menahan para pelaku kejahatan di belakang terali. Tetapi ketika anak laki-lakinya yang berusia lima tahun, Nathaniel, mengalami trauma karena penganiayaan seksual, Nina dan suaminya, Caleb hancur, tercabik-cabik dalam amarah dan keputusasaan di hadapan sistem pengadilan yang menggelikan, sesuatu yang Nina kenal baik.
"Bisakah kau memaafkannya?"
"Aku tidak semulia itu."
"Bisakah kau memaafkannya?"
"Aku tidak semulia itu."
Biasanya buku bagus yang saya baca banyak menuliskan juga judul buku lain yang bagus, atau selera musik misalnya, atau lukisan, tetapi beberapa hal tersebut hampir tidak saya temui di sini. Dan itu bagi saya cukup menarik. Saya seperti mempunyai bayangan film di kepala saya saat membacanya, begitu nyata dan manusiawi.
Saya jadi sedikit tahu bagaimana sistem peradilan yang berjalan bagi para pelaku di pengadilan. Misalnya saja pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan pengacara pada korban yang bahkan mengingatkannya akan trauma peristiwa tersebut. Hubungan masing-masing bagian di peradilan termasuk peran polisi. Tetapi itu sistem hukum di sana bukan di negara ini.
Saya jadi sedikit tahu bagaimana sistem peradilan yang berjalan bagi para pelaku di pengadilan. Misalnya saja pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan pengacara pada korban yang bahkan mengingatkannya akan trauma peristiwa tersebut. Hubungan masing-masing bagian di peradilan termasuk peran polisi. Tetapi itu sistem hukum di sana bukan di negara ini.
Bagi Nina yang biasa bergelut dengan situasi dan para korban, saya cukup kaget dengan reaksinya. Seorang ibu kalau sudah dihadapkan masalah yang menimpa anaknya naluri untuk melindungi anaknya pasti sangat kuat. Binatang saja seperti itu apalagi manusia. Seorang ibu bahkan rela berkorban demi anaknya.
Cerita ini juga melibatkan seorang polisi sahabat dekat Nina bernama Patrick. Patrick sendiri begitu mencintai Nina dan tidak bisa jauh dari kehidupannya. Dia juga membantu Nina dalam menyelesaikan berbagai masalah yang dia hadapi selain tentu saja bantuan dari suami dan sahabat-sahabatnya. Perfect Match - pasangan yang sempurna sendiri merupakan sebutan Nina bagi dirinya dan Nathaniel. Saya malah lupa dihalaman mana kalimat itu. Karena sepertinya hanya satu kalimat itu.
Sebenarnya saat membacanya di awal-awal halaman saya agak kebingungan, karena yang bercerita berubah-ubah tanpa ada perbedaan menonjol. Tapi begitu berjalan saya sudah sedikit paham gaya berceritanya memang begini. Kalau yang bercerita Nathaniel kadang di awal bab baru masih gampang dibedakan dari caranya bercerita dan font yang berbeda pula, tetapi dibagian dalam bab sama saja. Sudut pandangnya sekilas seperti campuran menurut saya. Baiklah, ini cerita sekilas tentang buku ini, semoga bermanfaat sobat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.