Penulis: Reffi Dhinar
Penerbit: Story Club Media
Cetakan: 1- 2016
Tebal: 185 Halaman
"Tiga orang sedang bercerita. Tiga orang sedang bercengkerama dengan hati dan kepalanya. Apakah yang menang logika ataukah kepingan rasa?"
Agustus ini saya awali dengan membaca novel bergambar gadis cantik ini. Kalau biasanya buku yang saya baca dan saya tulis di sini ada dua atau tiga buku di tiap bulannya. Maka semoga dengan novel ini jadi lebih banyak yang bisa saya baca lagi, disamping buku yang saya miliki sendiri.
Pertama kali yang menarik mata saya pada novel ini adalah sampulnya. Ya, saya suka sekali gambar gadis cantik yang hujan-hujanan ini. Mau tak mau saya yang suka gambar sering memilih buku dari sampulnya. Gambar novel ini kesannya sedih banget, selain itu entah kenapa akhir-akhir ini sering memiliki sesuatu yang berwarna ungu. Hal kedua yang menarik menurut saya adalah pilihan font huruf yang digunakan. Entah kenapa saya sudah males baca kalau lihat suatu buku memakai huruf yang membosankan. Yang ketiga tentu saja cara berceritanya yang membuat saya lebih paham bagaimana sebenarnya perasaan ketiganya.
Bintang lelaki yang memuja Kinanti dan tidak menyerah mencintainya meski perbedaan yang jauh diantara keduanya. Marko adalah lelaki yang tiba-tiba muncul di hidup Kinanti. Siapa sebenarnya yang bakal merebut hati Kinanti? Sementara Kin berjuang mencari siapa pembunuh ibunya, dan berjuang demi masa depannya juga.
Sementara Kinanti atau Kin berjuang mencari seseorang yang menyebabkan ibunya tewas, ada rahasia yang sengaja disembunyikan oleh orang-orang yang mengetahui kejadian itu. Rahasia yang bakal merubah hidup Kinanti sendiri.
"Kalau kamu nanti jatuh cinta pada sahabatmu sendiri selama bertahun-tahun namun ia tidak peka, tanyakan pahitnya pada Bintang."
Cinta, dendam dan permasalahan hidup Kinanti terus berkejaran. Novel ini juga bercerita bagaimana Kinanti berjuang menjerat lewat jalur hukum seseorang yang dianggap paling bertanggung jawab pada kematian ibunya. Untuk cerita selengkapnya sila baca novel baru mb Reffi Dhinar ini, mumpung masih anget dari dapur penerbitnya. Novel ini buku keempatnya dan masih banyak buku dan antologi lain yang sudah dan akan terbit, jika hendak membaca tulisannya yang lain sila baca di www.wordholic.com.
Sepertinya ini bukan novel cinta kalau membaca reviewnya tapi lebih ke kriminal.
BalasHapusAku juga suka membaca buku novel, rak rakku mulai penuh dengan buku. Yang terakhir aku baca novel karangan okky.
Novel cinta kalau menurut saya ini mas, tapi memang ada hubungan dengan kasus semacam itu juga. Wah sudah banyak koleksinya kalau gitu
Hapus