Jumat, 10 Juni 2016

Belajar dari Halle Berry

Kapan itu saya sempat nonton film judulnya The Call yang rilis sekitar tahun 2013. Film lama memang, tetapi masih bagus untuk disimak. Kisahnya soal penculikan seorang gadis dan hubungannya dengan operator panggilan 911. Operator 911 sendiri seorang cewek hitam manis bernama Jordan Turner yang diperankan oleh Halle Berry. Ceritanya menegangkan dan ada sesuatu yang saya pikirkan saat itu. 

Untuk jelasnya The Call ini bercerita penculikan seorang gadis oleh seorang lelaki yang menderita gangguan jiwa-sepertinya. Kehilangan seorang wanita yang dicintainya membuat dia terobsesi pada rambut pirang para gadis. Kemudian dia menculik dan menguliti kepalanya. 

Gadis yang diculik tersebut membawa ponsel temannya yang kemudian ia gunakan untuk menghubungi operator 911. Dia sendiri disekap di bagasi mobil oleh si penculik. Kebetulan Jordan sebagai operator yang sedang memberi pelatihanlah yang menerima panggilan itu. Jordan sendiri pernah menangani kasus serupa, bahkan kemudian disadari si penculik juga orang yang sama. Secara emosional dia masih panik menghadapi telepon itu. 

Tetapi akhirnya Jordan mampu mengatasi perasaannya sendiri dan mulai fokus membimbing sang gadis yang diculik untuk mempermudah pencarian. Karena ponsel yang dia gunakan susah dilacak posisinya. Maka Jordan memberi panduan menghadapi situasi ini. Dari menendang lampu mobil, menuang cat ke jalan dan melambai pada pengendara lain.

Nah, yang mengambil perhatian saya adalah tentang step by step bagaimana Jordan mengarahkan si gadis itu. Bayangkan jika menghadapi hal serupa mungkin orang hanya akan menangis dan ketakutan saja. Yang jadi pertanyaan adalah, apakah semua orang tahu apa yang seharusnya dilakukan ketika menghadapi sebuah penculikan, penyerangan atau kekerasan yang lain? Bukankah ini sangat penting bagi perempuan dan juga anak-anak. Bukankah hal seperti itu lebih baik diajarkan pada anak-anak dan perempuan. Mungkin bagi yang tinggal di kota, anak-anak sudah bisa mengakses konten semacam itu tetapi bagi yang tidak punya akses tentu membutuhkannya.

Bagaimana kepolisian dan tim 911 bekerjasama menemukan si gadis. Itu juga sangat menarik, saya jadi membayangkan apakah jika terjadi di sini bakal seindah itu hehe. Maksud saya pertolongan akan begitu rapi dan bergerak secepat itu. Atau mungkin itu hanya seindah dalam film saja.

Hal serupa juga bisa dilihat di film kesukaan saya Taken yang dibintangi Liam Neeson. Saya agak lupa di Taken yang pertama kalau nggak salah ada adegan penculikan anaknya oleh penjahat. Bryan Mills sebagai ayah yang diperankan Liam Neeson memberi sedikit bimbingan pada putrinya agar tenang dan melakukan beberapa hal penting pada 10 menit pertama dia ditangkap. Yah meskipun tidak memiliki ayah sekeren Bryan setidaknya kita tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi hal seperti itu.

Mengenai telepon darurat 911 sendiri di indonesia sudah ada belum saya juga kurang tahu. Sekitaran 2015 katanya direncanakan ada panggilan telepon 112 yang diusulkan. Bukan panggilan 911 seperti di luar negeri. Demikian sedikit curhat saya semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.