Jumat, 08 April 2016

Buku: Inkheart

Judul: Tintenherz - Inkheart
Penulis: Cornelia Funke
Alih bahasa: Dinyah Latuconsina
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: Kedua - Januari 2009
Tebal: 536 halaman

"Datang, datang. Datang sepatah kata, datang, datang di waktu malam, ingin menyala, ingin menyala. Debu. Debu, debu. Malam -Paul Celan, Engfuhrung" -halaman pembuka.
"Mo-ayah Meggie- memiliki kemampuan ajaib: ia bisa mengeluarkan tokoh-tokoh dari buku yang dibacanya. Sayangnya, kehadiran mereka ternyata harus ditukar dengan manusia-manusia di dunia nyata."
Kisah Meggie bersama ayahnya Mortimer atau Mo, bibi Meggie Elinor dalam petualangan mencari Mo yang dibawa Capricorn. Dibuka dengan Meggie yang ketakutan akan kemunculan lelaki dengan wajah penuh guratan luka aneh bernama Staubfinger dan hewan kesayangannya yang bertanduk Gwin. Berlanjut penculikan ayah Meggie di rumah Elinor yang penuh buku di malam Meggie menyaksikan pertunjukan api Staubfinger. Ternyata ibu Meggie lenyap ke dalam buku yang dibaca ayahnya, buku itulah sumber kekacauan hidupnya.

Saya menikmati buku-buku Cornelia Funke dalam setiap kalimat-kalimatnya seperti membaca bukunya yang dulu saya baca Pangeran Pencuri. Saya sudah suka saat membacanya dari awal halaman. Meskipun sudah menonton filmnya saya masih ingin membaca bukunya. Saya jadi ingin memiliki kedua buku lain dari triloginya ini.
"Sembilan tahun waktu yang lama. Aku merayakan semua ulang tahunmu. Kau lebih cantik dari pada yang kubayangkan selama ini." -hal 449
Beberapa kalimat dari berbagai buku cerita di setiap awal bab membuat saya ingin mencari buku-buku itu. Sebagian ada yang sudah saya baca sebagian ada juga yang belum saya tahu sama sekali. Ilustrasi yang digambar sendiri oleh penulis mirip dengan beberapa ilustrasinya di buku Pangeran Pencuri, saya suka. Kelak jika saya punya buku sendiri -hehe ngarep- saya juga mau bikin ilustrasi sendiri seperti penulis terkenal Jerman ini. Sekalian sambil mengamalkan hobi saya coret-coret. Oh iya terjemahan buku ini sangat bagus, saya tidak menemukan kata yang aneh sama sekali, benar-benar menikmatinya saat membaca.
"Buku-bukunya adalah suara yang dikenalnya, teman-teman yang tidak pernah bertengkar dengannya, teman-teman yang tidak pernah bertengkar dengannya, teman-teman yang kuat, berani."-hal 23
Kembali ke cerita Inkheart, Capricorn yang jahat membawa ayah Meggie ke markasnya. Kemudian dengan kemampuan ajaib Mo -ayah Meggie- Capricorn memaksanya untuk membaca sebuah buku yang menjadi awal mula bencana. Meggie menyusul ayahnya bersama bibi dan si ahli api Staubfinger yang memiliki musang bertanduk. Semua buku Tintenherz dimusnahkan di depan mata mereka, namun ada seseorang yang keluar dari buku dan beberapa makhluk lain dan benda-benda lain. Kenapa Staubfinger menjebak Meggie dan bibi ke markas Capricorn? Siapakah orang yang keluar itu? Apakah dia menderita seperti Staubfinger di dunia yang baru bagi mereka? Berhasilkah ayah Meggie mengembalikan Staubfinger dan lainnya ke dalam dunia buku? Siapa saja orang yang memiliki kemampuan seperti Mortimer? Sila baca kelanjutannya sendiri.

Demikian ulasan sekilas buku Inkheart semoga bermanfaat.

2 komentar:

  1. hmmmmmmm mari mencari bukunya dan membacanya hingga selesai

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mas, baca bukunya dulu atau nonton filmnya :D

      Hapus

Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.