Kamis, 16 Desember 2021

NASIB LABU BUTTERNUT YANG MIRIP PEREMPUAN

Jadi di tulisan sebelumnya saya pernah cerita kalau pohon labu butternut di polibag sudah berbuah. Saya agak lupa kapan menanamnya, sepertinya cepat banget dalam beberapa bulan sudah berbuah saja. Sepertinya sekitar pertengahan bulan Oktober saya nanam benihnya.

Saya punya dua pohon labu dan kemarin ternyata calon bunga betina dari pohon yang belum berbuah itu tanggal. Alias pohon satunya sama sekali belum berbuah labunya. Lalu pagi-pagi kemarin pas tanggal 4 Desember itu saya cek buah labunya yang sudah agak besar. Saya biasa menyiram pohon-pohon saya saat pagi hari, seperti pagi itu saat saya lihat labu butternutnya dirusak orang. Iya di labunya ada bekas tancapan kuku banyak dan saya sangat marah saat itu. Pohon yang saya tanam dari biji, saya rawat baik-baik, saya siram setiap pagi, saya pupuk sampai berbunga saya rawat hingga jadi buah dan malah dirusak buahnya oleh orang yang tidak bertanggung jawab. 


Suami bilang itu bukan masalah besar, iya bagi dia yang tidak merawat pohonnya tentu saja tidak merasa kesal. Orang yang tidak merasa memiliki (apalagi merawat) ya tentu saja tidak merasa kehilangan. Ora nduweni yo ora kelangan gitu kalau dalam bahasa Jawa. Enteng bagi dia, tapi bagi saya sudah cukup bikin saya kesal banget. Mulusnya labu butternut itu jadi rusak gara-gara tangan kurang ajar itu. Karena sangat marah hari itu pohon butternut subur yang satunya lagi langsung saya cabut dan buang begitu saja. Seharian saya ngambek dan jengkel banget gara-gara itu. 

Suami menyuruh saya membungkus labunya jadi enggak menarik orang yang lewat. Karena buahnya memang menggantung di bawah dekat jalan dan nampak jelas. Ini mirip-mirip sama perempuan ya, bukannya menutup mata laki-laki eh malah menyuruh perempuan menutupi tubuhnya. Ya begitulah, akhirnya labu saya ngalah dan saya berongsong pakai wadah yang saya beli. Eh kok buahnya cepet gede jadi saya ganti pakai kresek biar tidak diusilin tangan jahanam eh tangan jahil lagi. Tapi ya gitu ada bekas kukunya itu masih di sana dan kadang bikin kesal juga. Sekarang sudah berwarna krem dan tampaknya sekitar awal Januari nanti bisa dipanen, saya baca kalau umur panennya sekitar 85-90 hari dari tanam.

Lalu bunga keduanya meskipun sempat membesar juga tanggal, padahal ya saya masukin potongan bunga jantan seperti buah yang pertama itu. Tapi ya sudahlah saya masih menunggu calon bunga betina lainnya. Sekarang berharap calon buah selanjutnya jadi gede gitu aja dan mulus sampai siap petik biar kekesalan saya pada buah pertama sedikit terobati. Sementara calon buahnya yang lain tidak saya tampilkan fotonya, nanti saja kalau sudah ada yang besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.

Update Berkebun