Minggu, 26 Mei 2019

TIDAK TAHU ARAH

Selama ini hampir sebagian besar kawanku dari sejak kecil sampai besar semua tidak ada masalah dengan arah mata angin. 


Mereka paham benar mana utara mana selatan mana barat mana timur tanpa kesulitan sama sekali. Demikian juga saya sendiri. Jadi saat bertanya arah suatu tempat dan kami tidak tahu, saat orang yang kita tanya menjelaskan arah jalan ke sana dengan memakai istilah arah mata angin kami tidak menemui kesulitan.

Sampai saya keluar dari daerah saya dan bertemu orang-orang dari daerah lain, khususnya dari luar Pulau Jawa, saat itu saya baru menyadari kalau ada orang yang bisa bingung dengan arah mata angin. Dia lebih paham saat saya menjelaskan dengan istilah kanan dan kiri saja. Sungguh saya kira selama ini kalau semua orang paham arah mata angin, ternyata tidak.

Hingga akhir-akhir ini saya ketemu kawan baru di tempat kerja yang beberapa juga seperti itu. Maksudnya mereka tidak paham saat bertanya arah ke suatu tempat dan saya menjelaskan dengan arah mata angin, mereka kelihatan bingung dan memilih dijelaskan dengan arah kanan dan kiri saja.

Saya merasa mereka ini berada di daerah yang tidak jauh dari tempatnya tinggal, masih satu kota, tetapi mereka bisa bingung soal arah. Menurut saya kebingungan arah ini hanya terjadi saat seseorang berada jauh dari rumahnya, atau tempat yang baru.

Hal itu saya pernah alami, hanya beberapa kali saja sih saya bingung arah, bahkan sampai keluar Pulau Jawa juga saya masih bisa menebak arah dengan tepat tanpa kebingungan. Saat saya kehilangan arah ini biasanya terjadi jika saya mabuk berat dan melewati jalan yang terlampau memutar dan membingungkan, biasanya saya butuh waktu untuk penyesuaian. Misalnya saja waktu kecil saat kemping sekolah saya ingat betul, saya saat itu kehilangan arah mata angin atau salah menebak arah. Padahal saat itu ada kegiatan yang membutuhkan kemampuan itu. Jurit malam, dengan mata ditutup, jalan dalam gelap dan setiap anak bergerak dengan petunjuk arah mata angin.

Biasanya saya merasa aneh saat menemui tempat yang sampai saya bingung arah. Untungnya hal begini jarang terjadi. Anehnya, di rumah saat ini saya suka selalu salah sebut arah padahal saya tahu benar arah jika saya pikirkan, sepertinya reflek arah itu masih melekat pada posisi rumah bapak saya dulu. Misalnya saya bilang “Itu tanaman yang timur sudah aku siram, yang barat belum”, lantas suami menyahut “Heh Timur tuh yang mana?” saat itu saya baru menyadari saya reflek menjawab salah.

Kembali ke teman saya tadi, saya akhirnya menyadari tidak semua orang itu tahu arah mata angin. Karena saya sudah menemui beberapa kawan yang begitu. Selama ini saya bersumsi jika semua orang tahu arah mata angin. Saya masih saja merasa aneh banget karena mereka tidak tahu arah, saya benar-benar melihatnya lucu dan aneh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.

Update Berkebun