Penlis : Jonathan Black
Penerbit : PT Pustaka Alvabet
Tebal : 636 Halaman
Saat ke toko buku saya mula-mula menyukai salah satu buku di rak yang memajang buku-buku baru. Biasanya saya menuju rak dengan deretan buku fiksi terbaru. Tetapi akhir-akhir ini saya menyukai buku-buku nonfiksi, jadi di sebuah rak itu saya tertarik. Dari satu buku itu saya mulai membeli satu persatu buku dalam rak yang sama. Lumayan tebal semua buku di rak itu jadi sekiranya saya bosan saya tidak akan kehabisan bahan bacaan.
Biasanya jika saya tertarik dengan salah satu buku maka saya akan terus memikirkannya. Seperti cinta pada pandangan pertama, saya akan terus terbayang buku itu sampai saya memilikinya. Jika buku yang saya inginkan itu belum saya miliki biasanya saya akan terus menginginkannya. Meski butuh waktu cukup lama untuk menemukannya tak apa tapi setidaknya rasa penasaran saya akan terpuaskan jika telah membacanya.
Pada saat saya membeli buku Homo Deus ataupun Selfish Gene saya sudah melirik buku ini. Saya meyakinkan diri jika setelah buku itu maka dia akan mendapat giliran untuk saya bawa pulang juga. Benar saja buku ini bukan saya sendiri yang membelinya, ini buku hadiah dari ayahnya Comel. Ya meskipun ini permintaan saya, tapi dia yang membelikannya.
Di awal bab saya masih agak kebingungan dengan bahasanya, ya saya paham tetapi ada sesuatu yang nggak pas saja di sana. Mungkin karena penggunaan bahasa baku atau penyusunan kalimatnya atau pemilihan katanya, jadi saya merasa sedikit bingung saat membacanya. Mulai bab 9 saya mulai menyukai isinya, dan terus kebelakang saya baru dalam proses membacanya, dan sejauh ini saya menyukainya. Ada nama-nama tokoh dan tempat yang saya sudah tahu atau dengar sebelumnya, tetapi ada juga yang baru saya baca saat ini. Dan itu tentu saja sangat menarik.
Ada cukup banyak gambar di buku ini, jadi buku tebal ini rasanya tidak membosankan juga bagi saya. Saya baru pembaca pemula, belum pantas disebut kutu buku, jadi maaf saja jika saya masih menyukai gambar-gambar di buku ini juga.
“Buku ini akan membuat anda mempertanyakan kembali segala sesuatu yang telah diajarkan kepada anda. Dan, sebagai pengetahuan baru yang diungkapkan sang penulis benar-benar akan membuka dan mencerahkan wawasan anda” Nah sudah bisa membayangkan isi buku ini bukan?
Wah photo sampul bukunya tidak ada ya, jadi penasaran banget.
BalasHapusHal yang wajar, jika saat pertama membaca sedikit bingung. Saya juga seperti itu, jika sudah mencapai bab jauh, akan mudah memahaminya.
Hehe iya mas foto bukunya tidak ada. Bukunya cukup tebal soalnya dan juga membahas tentang sejarah, sesuatu yang saya tidak begitu suka sebenarnya.
BalasHapus