Jumat, 18 Januari 2019

Pohon Peneduh Jalan

Dulu, di samping rumah simbahku ada pohon berbunga putih terbalik, bagus saja. Kakekku suka mengambil biji buah ini dan kemudian dikumpulkan. Aku agak lupa untuk apa dulu, nenek kadang menjual empon-empon kering. Dari umbi kunyit jahe dan lainnya yang dipotong-potong lalu dikeringkan. Setelah kering kemudian dijual.

Nenekku juga sering membuat bedak dingin, dibuat dari tepung beras, kencur dan entah apa digunakan seperti luluran seluruh tubuh atau saat pijat juga enak, baunya sangat segar.

Beberapa waktu lalu juga kaget melihat ada tanaman kecubung di depan sebuah sekolah. Mengingat di sekolah banyak anak- anak dan pohon itu cukup berbahaya maka aku jadi khawatir saja sih. Tentu aku masih ingat bunga cantik disamping rumah kakekku dulu itu, itu bunga kecubung. Seingatku bahkan bunganya berwarna ungu bukan putih.Meskipun berbahaya saya yakin itu juga tanman obat, karena kakek saya suka menanam tanaman obat.

Beberapa kali di jalan melihat pohon yang berbuah seperti mangga bulat-bulat hijau gitu. Karena lucu pengin tahu saja itu tanaman apa, pengin punya siapa tahu buahnya enak dimakan.

Jika mau menanam pohon peneduh dan indah juga mampu menyerap CO2 kenapa tidak menanam tanaman yang menghasilkan buah dan bisa dinikmati. Misalnya pohon asam atau pohon gayam yang mulai ditanam di jalan Malioboro itu. Atau tanaman bunga sekalian jika mau melihat indahnya bunga yang tidak beracun tentu saja. Kenapa harus mengambil resiko menanam tanaman yang cukup berbahaya bahkan ditanam ditempat atau fasilitas umum.

Jalan raya di daerah saya dipenuhi tanaman pohon asam yang besar-besar dan tua tetapi tetap kokoh dan tidak merusak aspal jalan. Selain itu buahnya cukup kecil pun bisa dimanfaatkan jika memang perlu dan butuh. Buahnya yang kecil jika tua dan jatuh tentu tidak akan mengganggu pengguna jalan. Karena pohonnya cukup besar dan kokoh saya dan kawan-kawan biasa bermain dan naik pohon asam itu saat kecil dulu. Tanpa takut jatuh karena dahannya kuat dan tidak mengganggu pengguna jalan.

Setelah saya tahu kaget juga tanaman berbuah seperti mangga itu ternyata cukup berbahaya. Namanya pohon bintaro. Heran saja kenapa menanam pohon bintaro atau mangga laut? buahnya memang mirip mangga bahkan saya yang dewasa saja tertarik. Orang awam yang tidak tahu apalagi anak kecil, ditanam nya di pinggir jalan raya dan pohonnya kecil-kecil sudah berbuah banyak siapa yang tidak tertarik. Bagaimana jika ada anak-anak yang memetik dan misalnya langsung menggitnya atau dibawa pulang.

Karena saya sering meliwati pohon itu maka saya jadi penasaran tetapi justru saya menemukan tentang pohon ini saat saya penasaran dengan pohon yang berdaun merah saat awal musim hujan kemarin, pohonnya sangat indah cukup besar dan hanya sebentar saja daunnya memerah sangat cantik. Saya awalnya mengira itu pohon kepel. Dari situ saya mencari-cari malah sampai di pohon beracun tadi. Sedikit menakutkan menurut saya, bukankah itu pohon yang beracun banget ya. Saya kira pohon ini memang sering dijadikan peneduh jalan, misalnya di daerah yang namanya sama dengan pohon ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.

Update Berkebun