Selasa, 25 Desember 2018

Sapiens

Judul: Sapiens
Penulis: Yuval Noah Harari
Penerbit : KPG
Cetakan: September 2018
Tebal: 525 Halaman



Sapiens

“Toleransi bukan ciri khas Sapiens. – Hal 20

Sapiens membahas sisi yang tidak banyak diungkit buku sejarah atau evolusi manusia lain: bagaimana manusia berangkat dari sekadar satu species hewan menjadi maklhuk hidup berperadaban, melalui tiga revolusi- kognitif, pertanian, dan sains. Telusuri peran bahasa, pertanian, sampai gosip dan fiksi dalam kesuksesan manusia, juga arti kebahagiaan manusia dan ujung riwayat spesies kita.

Saya lebih dahulu membaca buku Yuval yang Homo Deus sebelum membaca buku ini, sepertinya sedikit terbalik. Tapi untunglah saya merasa baik-baik saja saat membaca buku ini. Buku yang tergolong tebal ini belum selesai saya baca he he, tapi saya ingin menuliskannya sekarang saja. Kalau menunggu saya menyelesaikannya bisa agak lama, karena saya hanya bisa membaca pelan-pelan jika buku non fiksi begini. Membacanya butuh sedikit mikir jadi tidak bisa secepat membaca novel.

Sekilas buku ini memuat sedikit lebih banyak ilustrasi berupa gambar dari pada buku Homo Deus. Saya membaca jika buku ini dipuji oleh beberapa tokoh dunia, tetapi ada sedikit saya juga membaca tentang kritik buku ini tapi lebih baik abaikan saja masalah ini.

Kembali ke buku Sapiens, ada sedikit pembahasan di awal bagaimana manusia mengalami domestikasi dari awalnya sebagai pemburu kemudian beralih ke bertani. Saat saya membaca The Alchemy of Air di buku itu dijelaskan jika pertanian justru kemajuan manusia saat itu. Dan yang membuat meledaknya industri pupuk dan kemajuan teknologi pertanian adalah sebuah pidato dari satu orang. Dan eksploitasi alam itu bisa dibilang terjadi karena ulah satu manusia. Tapi di buku Yuval ditarik jauh ke belakang masa nenek moyang manusia Sapiens justru revolusi pertanian ini disebut sebagai tipuan terbesar dalam sejarah. Dan yang bertanggung jawab dalam perubahan manusia dari pemburu ke bertani itu bukan manusia tetapi Yuval justru menyalahkan segelintir species tumbuhan. Ya, tumbuhan seperti gandum, padi dan kentang inilah yang mendomestikasi Homo Sapiens. Tapi saya jadi membayangkan jika manusia masih berburu hanya untuk makan, maka saya yakin semua binatang seperti gajah, harimau, sapi sudah punah jauh-jauh hari. Jumlah binatang di alam saya kira tidak sebanding dengan jumlah manusia saat ini. Tapi saya kira jika nenek moyang manusia masih berburu jumlah manusia juga tidak akan sebanyak saat ini. Manusia bisa mati diterkam harimau, diinjak gajah atau dimakan buaya liar, dan tentunya bahkan tak sempat hidup tenang hanya untuk kelon membuat banyak anak.

Beruntung saya baca buku Genom dan The Alchemy of Air sebelum ini, sepertinya ada sedikit yang menyinggung masalah itu. Jadi sedikit agak nyambunglah saat membaca buku ini. Baiklah itu saja sedikit tentang buku ini, saya tidak bisa cerita banyak jika tertarik maka lebih baik baca saja buku ini sendiri. Bagi saya buku ini juga sangat bagus. Jadi tahu masing-masing sudut pandang penulis satu dengan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.

Update Berkebun