Senin, 17 September 2018

Buku Homo Deus

Judul: Homo Deus A Brief History of Tomorrow
Penulis: Yuval Noah Harari
Penerbit: PT. Pustaka Alvabet
Cetakan: Mei 2018
Tebal: 540 hlm

Buku Homo Deus

Buku ini saya beli sekitar bulan Mei 2018. Dengan tebal yang lumayan dan berbagai cerita soal bagusnya buku ini membuat saya berniat untuk membacanya waktu itu. Buku ini terdiri dari tiga bagian besar dengan beberapa sub bab di dalamnya.

Isinya sangat padat kalaupun saya ceritakan di sini saya juga tidak hafal semuanya. Kebetulan saat menuliskan ini saya juga tidak sedang memegang bukunya. Sebenarnya mungkin lebih baik jika saya membaca buku pertamanya Sapiens dahulu jika hendak membaca buku Yuval Noah yang Homo Deus ini. Tapi tak apalah buku ini terlebih dulu yang saya temukan jadi inilah yang saya baca duluan. Sebab buku Sapiens dari yang saya baca juga cukup bagus dan berkisah masa-masa sebelum Homo Deus ini.

Di buku ini digambarkan dengan contoh bagaimana kekuatan sebuah tulisan atau kata-kata mampu mengubah peristiwa besar saat ini. Bisa juga lewat tulisan ini suatu bencana datang karena tulisan ini memiliki kekuatannya dalam berbicara tentang fakta atau fiksi. Kebenaran bisa dijungkir balikkan, bisa disembunyikan bisa juga disuguhkan sedemikian jelas. Tergantung pada keinginan sang penulisnya sendiri.

Sebagai contoh dituliskan di buku ini, pada musim semi 1940 ketika orang Nazi menyerbu dari utara banyak sekali penduduk Yahudi yang melarikan diri ke selatan. Untuk menyeberang perbatasan perlu sebuah visa ke Spanyol atau Portugis. Puluhan ribu orang Yahudi mengepung konsulat Portugis di Bordeaux dalam upaya mendapatkan selembar visa, kertas penyelamat hidup itu. Ada larangan dari pemerintah Portugis untuk para konsulnya di Perancis untuk mengeluarkan visa tanpa persetujuan, tetapi Aristides de Souza Mendes di Bordeaux mengabaikan perintah itu. Mereka tetap menerbitkan visa untuk orang-orang itu.

"...Orang kaya maupun miskin sama-sama dicuci otaknya sejak lahir. Orang kaya diajari untuk tidak menghargai orang miskin, sementara orang miskin diajari tidak menghargai kepentingan mereka sendiri yang sejati..."

Homo Deus atau manusia mesin disini menggambarkan keadaan manusia di masa depan yang berlomba untuk menciptakan mesin, dan menggambarkan kehidupan masa depan manusia sendiri yang terancam dengan keberadaan mesin-mesin yang mereka ciptakan sendiri. Hingga sampai pada keadaan yang berpengaruh pada ruang agama dan ruang-ruang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.

Update Berkebun