Sabtu, 14 Juli 2018

Soal Karma Pada yang Tercinta

Dulu aku heran mengenai hal ini. Kenapa anak kesayangan justru menanggung beban berat dosa atau kesalahan orang yang menyayanginya / ortunya di masa lalu?


Dia salah apa? Lalu aku mulai berpikir mengenai balas dendam paling baik. Ya, rasa sakitnya akan lebih terasa jika mengenai orang yang dia sayang bukan dirinya sendiri. Sepanjang dia (ortunya) belum meminta  maaf, atau sama sekali belum mencoba memperbaiki kesalahannya semasa hidup.

Meskipun hal itu tentu saja seperti tidak adil bagi si anak. Mungkin begini, si anak sudah mendapat kasih berlebih karena sudah mendapat limpahan kasih sayang selama ini, karena paling disayang. Misalnya saja anaknya lima, si bungsu paling disayang oleh ortunya, apa-apa dituruti selama hidupnya dulu, lalu sebagai gantinya dia juga menanggung dosa dari ortunya yang memanjakannya. Jika ada dosa sih ya. Sebaliknya juga jika yang ditanam oleh ortunya adalah kebaikan, maka si anak juga akan mendapatkan limpahan kebaikan.

Selain juga karena si anak juga tumbuh besar dalam asuhan dan asupan kehidupan yang dihasilkan oleh ortunya tersebut. Dia menikmati hartanya, dia menikmati keenakan hidupnya dan lainnya. Maka dia juga menikmati kesalahannya.

Dunia ini sepertinya bekerja dalam diamnya, diam-diam ada aturan yang tidak tertulis yang bekerja. Atau mungkin ada yang tertulis, tetapi sebagian orang belum membacanya. Masalahnya adalah jika orang yang membacanya pun tidak lantas mempercayainya. Jangankan melaksanakan, orang percaya saja sulit. Padahal orang yang mengetahuinya sudah berusaha menuliskannya dan mewariskannya untuk dibaca agar anak turunnya selamat.

Dari yang saya baca, ini bisa diatasi selama si anak sadar betul apa kesalahan ortunya/ leluhurnya di masa lalu dan si anak yang kejatuhan hal buruk itu/ karma itu bisa memutus atau melunasinya dengan kebaikan-kebaikan sebanyak mungkin. Dan sepertinya itu bukan sekedar materi sih, bisa juga dilakukan dengan ibadah, doa yang baik, berbuat baik kepada orang lain dan sebagainya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.

Update Berkebun