Rabu, 24 Februari 2016

Cantik Itu Luka

Judul: Cantik Itu Luka
Penulis: Eka Kurniawan
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan keempat: Mei 2012
Tebal: 481 halaman


Di akhir masa kolonial, seorang perempuan dipaksa menjadi pelacur. Perempuan itu memiliki tiga anak cantik dan anak keempatnya juga perempuan tetapi buruk rupa, diberi nama Cantik.

Sebenarnya agak telat membaca buku ini, sudah beberapa tahun lewat baru membacanya. Sampul depan gambarnya sangat menarik, seorang perempuan yang tiduran dengan posisi yang...begitulah. Dominan warna putih, saya lebih suka sampul yang ini dari pada beberapa sampul cetakan lainnya. Saya kira Cantik itu istilah bagi perempuan ternyata Cantik di sini sebuah nama. 

Baca novel ini di awal-awal halaman cerita membuat saya tertawa sendiri, saat Dewi Ayu bangkit dari kubur setelah 21 tahun mati dan berbincang dengan Rosinah dan Cantik. Kisah-kisah awal itu benar-benar kocak dan bikin ngakak. Kebelakang makin suram, makin suram dan ngeri kemudian kesal, jengkel dan seterusnya. Kenapa Dewi Ayu bangun dari kuburnya? Bagaimana orang-orang menanggapi kejadian itu? Siapa dibalik semua kejadian rumit di keluarga Dewi Ayu? Semua terjawab juga setelah baca endingnya.

Berkisah tentang kehidupan Dewi Ayu dan anak cucunya. Tokohnya Kamerad Kliwon, Sodancho, Alamanda, Adinda, Maya Dewi, Cantik, Krisan, Ai, Rengganis dan lainnya. Kisah yang menyedihkan dari generasi ke generasi. Cerita dari nenek hingga cucu ini benar-benar panjang dibumbui kisah-kisah masa penjajahan dari Jepang hingga merdeka. Inti cerita-IMO-, balas dendam karena dipisahkan cintanya dengan sang kekasih.

Ceritanya habis di halaman 478, gambar silsilah di halaman 479. Buku ini bagus, jelas, kalau tidak nggak bakalan di cetak berulang kali dan sampai ke luar negeri. Semua tokohnya, kisahnya dipilih sedemikian rupa beda dan tidak biasa.

Demikian selamat membaca, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.

Update Berkebun