Kamis, 11 September 2014

Anak Dhani dan Anjing

Beberapa waktu lalu saya dengan anak saya melihat acara di televisi. Disitu ada anak si Dhani artis ibukota yang itu. Semula saya cuek saja tidak begitu menghirau apa acara itu. Tiba tiba saya ke dapur dan ketika kembali anak saya bertanya " Ma, bukannya adeknya itu islam kenapa main anjing?". Saya baru ngeh.


Anak saya ini masih SD memang tetapi rupanya dia tahu kalau muslim dilarang memegang anjing karena air liurnya najis. Dan ketika anak saya melihat seorang anak kecil bermain dengan anjing, dan walaupun saya sendiri belum tahu anak itu punya KTP tidak apakah agamanya juga, hanya mengacu agama ibu bapaknya yang islam, anak saya protes.

Saya bingung mau jawab apa, sebenarnya sih saya akhirnya menjawab pertanyaan anak saya, tapi tidak akan saya sebutkan disini. 

Anak anjing itu lucu, putih seperti boneka, dan anak si Dhani itu bermain dengannya. Saya juga suka melihat binatang lucu seperti itu. Tetapi saya tahu saya hanya bisa melihatnya, takut memegangnya. Anak sekecil itu juga belum tahu hal seperti itu, hanya saja hal itu dilihat orang banyak. Silahkan suka atau tidak orang akan menilaimu. Orang juga berhak berkomentar apapun. kalau tidak suka ya jangan jadi artis.

Semoga ini menjadikan kita orang tua yang selalu mendampingi anak ketika melihat tayangan televisi, maksud saya agar saya juga begitu hehehe. Siap menjawab pertanyaan kritis anak anak jaman sekarang.

12 komentar:

  1. Biasa cari muka dilayar tipi
    biar makin rame yang benci
    terus job makin datangi
    si artis yang cari sensasi

    BalasHapus
  2. nah itu, anak sangat mudah merespon apa yg dilihat dan didengar, entah itu baik ato buruk, apalagi tayang tv sekarang, mesti selektif dan perlu pendampingan untuk tayangan tertentu...makasih

    BalasHapus
  3. Anisayu Nastutik : hehe begitu ya mba', ternyata cari sensasi biar kembali dilirik
    tapi masih anak anak juga

    BalasHapus
  4. wongcrewchild : iya mas anak anak memang peniru yang baik, melihat tayangan tayangan anak- anak sering memakai kosakata kasar ketika mengumpat dll, dan penilai yang kritis hehe

    BalasHapus
  5. wahh kalo saya ditanya anak tipikal kritis begitu, ya harus dijawab sesuai ketentuannya Mbak. lalu bilang kalo yang di tivi itu contoh yang salah. pasti di kepala sang anak cerdas akan berkecamuk brainstorming, dan akan menyimpulkan bahwa tayangan di tivi ternyata belum tentu benar. dan dia akan selektif nantinya dalam menonton tivi.

    BalasHapus
  6. Biarpun anak-anak
    kalo salah ya ditolak
    biar kekeliruan ga tertanam benar diotak...

    BalasHapus
  7. serupa dengan pendapat kang Zach, kita harus menjawab dengan sebenarnya dan sejelas-jelasnya.

    BalasHapus
  8. Pak Zach : saya juga berharap begitu pak, apa yang anak tonton masih dalam pengawasan jadi tidak sembarangan, yang penting masih tontonan anak anak

    Mbak Anisaayu : setuju mbak biar anak tahu kalau segala sesuatu yang ditampilkan di tivi itu benar

    Mas Budy : sejalan juga dengan pendapat pak zach, sudah saya jawab dengan semampu saya hehe

    BalasHapus
  9. Sebuah masukan yang bagus buat semua orang tua. Saya juga berusaha untuk selalu mendampingi anak anak saya dalam menikmati sajian TELEVISI

    BalasHapus
  10. Pak Asep : iya pak, sekarang tayangan sinetron anak kebanyakan tidak mendidik, seperti musim musiman juga, lagi musim vampir semua vampir, lagi musim india semua india hehe

    BalasHapus
  11. klo lihat tontonan tivi sekarang banyak yang kurang mendidik dan sebagai ortu selayaknya mendampingi ketika anak lagi asyik nonton acara2 di tivi. beda dengan jaman sy dulu...huhuhu jadi merindukan keluarga cemara yang sarat makna....^_^

    wah,udah mulai aktiv nge'blog lagi yaa mba... (oot)...hhh

    BalasHapus
  12. Mbak Cii yuniaty: wah iya mbak kalau dulu seperti keluarga cemara itu ya,keluarga yang sederhana, kalau sekarang adanya hanya cinta cintaan hadeeh

    hehe iya mbak dikit dikit kok, mbak cii lama tak nampak :)

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan komentarmu di sini.

Update Berkebun